SUKABUMI KAB, sukabumizone.com || Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, mendampingi Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Reni Yanita, berkunjung ke Pondok Pesantren Salafi Terpadu Darussyifa Al Fithroh Perguruan Islam Yaspida Sukabumi, Kecamatan Kadudampit, Kamis (30/11/23).
Kunjungan merupakan tindak lanjut usai penyerahan bantuan peralatan atau mesin biogas dan pupuk organik kepada pesantren tersebut beberapa waktu yang lalu. Bantuan merupakan program Santripreneur dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
Berdasarkan data yang dihimpun, Pondok Pesantren Salafi Terpadu Darussyifa Al Fithroh Perguruan Islam Yaspida Sukabumi merupakan satu dari enam ponpes di Indonesia yang mendapatkan bantuan.
Seperti dilansir dalam rilis laman Humas Pemkab Sukabumi (30/11), Ade dalam sambutannya, berterima kasih kepada Kementerian Perindustrian RI atas bantuannya untuk ponpes yang ada di Kabupaten Sukabumi. Dan kepada Pondok Pesantren Salafi Terpadu Darussyifa Al Fithroh Perguruan Islam Yaspida yang telah menjadi percontohan.
“Teruskan percontohan ini. Semua merupakan kebanggaan dan syukur nikmat,” ujarnya.
Ade berharap, program ini terus berjalan. Bahkan, berkembang hingga ke pesantren lainnya di Kabupaten Sukabumi.
“Kabupaten Sukabumi ini luas, kalau bisa programnya terus berkembang bahkan bisa ke wilayah selatan,” harapnya.
Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperind RI Reni Yanita mengatakan, program ini dilaksanakan untuk mengoptimalkan bonus demografi. Dan sebagai upaya agar pesantren lebih mandiri.
“Program ini untuk mendorong wirausaha baru dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan kepada para santri,” ungkapnya.
Namun, tidak serta merta semua pesantren mendapatkan program ini. Sebab, terdapat kriteria khusus bagi pesantren yang akan mendapatkannya.
“Salah satu syaratnya, pesantren harus memiliki kurikulum kejuruan atau kewirausahaan. Apalagi, pesantren tidak sekadar diberi fasilitas. Akan tetapi, para santrinya mendapatkan pelatihan juga,” terangnya.
Atas dasar tersebut, telah ada 101 pesantren yang mendapatkan program ini. Terhitung sejak 2013 hingga 2022 lalu.
“Kalau tahun ini ada enam pesantren. Salah satunya di sini,” jelasnya.
Hal itu akan mendorong ponpes bisa maju dan berkembang dalam pengelolaan fasilitas dari program ini. Sehingga, bisa menjadi percontohan dan merealisasikan program lainnya.
“Kami di kementerian masih banyak program yang bisa dikerjasamakan. Semoga program ini sukses dan pesantren bisa mengadopsi program lainnya di kementerian,” bebernya.
Pimpinan Pondok Pesantren Salafi Terpadu Darussyifa Al Fithroh Perguruan Islam Yaspida bersyukur atas bantuan dari Kementerian Perindustrian. Hasil dari bantuan ini, akan menjadi energi listrik hingga gas untuk memasak.
“Ini untuk membangun kemampuan anak bangsa. Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian Perindustrian,” ucapnya.(rls)
Redaktur : Sukoco