SUKABUMI KAB, sukabumizone.com || Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, bersama perangkat daerah mengikuti rapat Dwimingguan ke-24 pengendalian inflasi daerah provinsi dan kabupaten/kota se-Jawa Barat secara virtual, di Command Center Setda Kabupaten Sukabumi, Kamis (29/02/24).
Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jabar, Yuke Mauliani Septina menjelaskan, menjelang bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah, banyak hal yang mesti dilakukan dalam menyikapi terjadinya kenaikan komoditas pangan di pasaran.
“Informasi di lapangan beberapa komoditas sudah mulai merangkak naik menjelang bulan suci Ramadhan, komoditas yang mengalami kenaikan itu sebaiknya harus menjadi fokus kita untuk diantisipasi,” terangnya seperti dilansir dari laman Humas Pemkab Sukabumi (29/02).
Ia menyampaikan, terdapat beberapa kabupaten/kota dengan nilai IPH tertinggi di minggu ke 4 bulan Februari ini, diantaranya Kabupaten Tasikmalaya 5,68 persen, Kota Banjar 4,00 persen dan Kabupaten Purwakarta 3,09 persen.
“Ketiga daerah yang mengalami kenaikan ini harus menjadi perhatian kita semua, dan semestinya beberapa daerah tersebut agar segera mengantisipasi kenaikan inflasinya,” pintanya.
Sementara itu, Sekda Ade Suryaman menyebutkan, bahwa Indeks Perubahan Harga (IPH) Kabupaten Sukabumi dalam posisi aman diangka 0,5 persen. Dengan posisi ini Pemkab Sukabumi tidak lengah, akan terus melakukan langkah-langkah konkret.
“Apalagi menghadapi bulan Ramadhan kita harus kerja bersama untuk memantau jangan sampai ada kenaikan harga,” tegasnya.
Kata Ade, komoditas beras menjadi konsen pemerintah saat ini, di Kabupaten Sukabumi harga beras masih diatas harga eceran tertinggi (HET). Oleh karena itu, Pemkab sukabumi berkolaborasi dengan Bulog untuk terus gencar melakukan operasi pasar murah di beberapa wilayah.
“Operasi pasar murah ini belum lama kita laksanakan di Kecamatan Palabuhanratu sebanyak 22 ton, Kecamatan Cibadak sekitar 20 ton, dan beberapa wilayah lainnya akan kita laksanakan di minggu yang akan datang,” paparnya.
Ade berharap, dengan upaya yang telah dilaksanakan tersebut dapat mengantisipasi harga komoditas pangan dari inflasi.
“Jadi bukan hanya beras saja, tetapi komoditas lain pun harus menjadi perhatian bersama pada saat memasuki bulan suci Ramadhan 2024,” tandasnya.(rls)
Redaktur : Sukoco