SUKABUMI KOTA, sukabumizone.com || Badan Perencanan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, menyebut kawasan kumuh saat ini tinggal tersisa 160 dari jumlah keseluruhan 295 hektare. Hal itu, berkat kerjasama yang terjalin baik dengan semua elemen.
Kepala Bidang (Kabid) Infrastruktur dan Kewilayahan, Frendy Yuwono mengatakan, Bappeda terus berupaya menuntaskan kawasan kumuh, dan sejak 2023 hingga 2024 sudah berhasil dikikis hingga tersisa 160 hektare. “Kami serius dalam menanganin kawasan kumuh, sehinggan yang kumuh ekstrim di Kota Sukabumi sudah nol atau tidak ada. Sisanya, tinggal sedang dan ringan,” kata Frendy kepada wartawan, Rabu (12/6).
Lanjut Fredy, penanganan yang dilakukan salah satunya dengan menggencarkan pembangunan menggunakan dana yang bersumber dari APBD, bantuan Provinsi Jabar maupun bantuan pemerintah pusat. “Selain itu, kami berupaya dengan mengakses anggaran dari pusat mapun Pemerintah Provinsi Jabar,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, terkait kawasan kumuh terbagi tiga, diantaranya di bawah 10 hektare itu kewajiban Pemkot Sukabumi, di atas 10 sampai 15 hektare bisa diintervensi Provinsi Jabar dan 15 hektare ke ata langsung kewenangan pemerintah pusat. “Contohnya di wilayah Citamiang ada kegiatan penaganan kawasan kumuhnya yang dilakukan Provinsi Jabar dan juga seperti di Kelurahan Karangtengah yang luasnya sekitar 16,5 hektar dan sekarang jadi Cipelangherang, itu langsung diintervensi pusat,” jelasnya.
Frendy menambahkan, anggaran APBD 2024 yang dialokasikan untuk penuntasan kawasn kumuh senilai Rp1 miliar. “Nah jadi anggaran tersebu, untuk mengintervensi kawasan kumuh yang tersebar di 33 keluran,” pungkasnya.
Reporter: Gita Aprilianti
Redaktur: Surya Adam