
JAMPANGTENGAH, sukabumizone.com || Perum Perhutani mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih berhati-hati dan waspada serta jangan beraktivitas apapun di zona rawan bencana.
Hal itu dikatakan, Wakil Kepala Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Sukabumi, Suandi, saat meninjau lokasi jalan Bojonglopang – Surade yang tertimbun longsor di Kampung Cikaler, Desa Bantaragung, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi pada Sabtu (29/6/2024).
“Longsor yang menutup jalan Bojonglopang – Surade sebagian masuk ke dalam wilayah perum perhutani. Maka dari itu, kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih waspada dan berhati-hati terlebih yang rumahnya tidak jauh atau berada di bawah kawasan hutan berpotensi rawan longsor,” kata Suandi kepada sukabumizone.com, Selasa (2/7).
Suandi mengaku, imbauan ini bukan kali pertama dilakukan. Jauh hari sebelum kejadian longsor ia mewanti-wanti kepada semua masyarakat yang tinggal di lokasi rawan longsor agar waspada.
“Bahkan kita sudah pasang plang imbauan di setiap titik yang dinilai zona rawan longsor. Kita juga sudah lakukan sosialisasi kepada semua pihak,” ujarnya.
Hari ini, sambung Suandi, melalui kepala desa, agar disampaikan untuk sementara jangan ada aktivitas di daerah rawan bencana. “Terlebih kepada warga yang pemukimannya di bawah lahan yang dianggap rawan bencana,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bantaragung, Mahmudin membenarkan bahwa ada larangan terkait dengan lokasi atau zona merah rawan longsor dan sudah disampaikan ke semua warga.
“Di antaranya jangan beraktivitas saat cuaca ekstrim apa lagi di lahan yang dianggap rawan bencana longsor. Memang warga masyarakat Bantaragung kebanyakan berada di lahan kawasan hutan dan perkebunan. Semua sudah kami beri imbauan,” pungkasnya.
Reporter : Hapid
Redaktur : Ruslan AG