PALABUHANRATU, sukabumizone.com || Kasus dugaan pemerkosaan finalis putri nelayan Palabuhanratu, mendapat sorotan dari berbagai kalangan termasuk salah satunya, Bupati Kabupaten Sukabumi Marwan Hamami.
Marwan mengaku, tidak bisa berbicara terlalu banyak ihwal kasus tersebut. Ia hanya mempertanyakan sejauh mana pertanggung jawaban dinas yang menjadi mitra penyelenggaraan Hari Nelayan (HN).
“Saya tidak bisa ngomong banyak, kemarin yang jadi pertanyaan itu bagaimana pertanggung jawaban dinas,” kata Bupati Marwan, Rabu (17/07/2024).
Menurutnya, selama ini pemilihan panitia HN dilakukan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sukabumi. Karena penyelenggaraan event ini merupakan bagian dari kegiatan mereka, dan dinas hanya memiliki peran untuk mengawasi.
Terlepas pro kontra dan atau apapun itu, sambung Marwan, pengungkapan kasus diserahkan sepenuhnya kepada penyidik Polres Sukabumi.
“Kita lihat saja hasil dari penyidikan polisi seperti apa, bagi saya pribadi kalau ini kejadian betul terjadi kan sangat disayangkan, karena ini juga memperkenalkan, mengedukasi, melaksanakan suatu kegiatan yang harusnya memberikan dampak positif,” jelasnya.
Disinggung soal dampak kasus terhadap status HN Palabuhanratu yang masuk 10 besar agenda Karisma Even Nusantara (KEN) Kemenparekraf RI, Marwan menyebut, kemungkin itu masih bisa saja terjadi.
“Gak ada korelasi sih sebenarnya, itu hanya oknum bukan berbicara tentang kelembagaan. Karena banyak diviralkan mungkin saja nanti kejadian, mudah-mudahan tidak ada hal yang lain. Persoalan seperti ini itu harus menjadi perhatian buat kita, untuk mengevaluasi setiap kegiatan yang memungkinkan akan ada persoalan,” pungkasnya.
Reporter : Wafik Hidayat
Redaktur : Ruslan AG