SUKABUMI, sukabumizone.com || Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) belakangan kembali terjadi. Terbaru, menimpa seorang pahlawan devisa negara, Syamsul Diana Ahmad (30) asal warga Kampung Parungseah Berong, RT 01/RW 04, Desa Parungseah, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, dikabarkan meninggal dunia di Negara Kamboja.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari pihak keluarga korban, bahwa awalnya almarhum meminta izin untuk berangkat kerja ke Singapura dan akan mengurus paspor. “Setelah paspor jadi, almarhum di telepon oleh yang mengajak bahwa almarhum ditunggu di bandara untuk keberangkatan,” paparnya.
Namun, setelah di negara tujuan ternyata korban bukan di kerjakan di Negara Singapura, tetapi faktanya ternyata ia di terbangkan ke Negara Kamboja dan dijadikan sebagai operator judi online, korban pernah beberapa kali menghubungi pihak keluarganya melalui pesan WhatsApp dan video call.
“Tetapi, tidak lama kemudian korban dinyatakan meninggal dunia di mess-nya dan kabar almarhum meninggal sampai ke pemerintah desa,” terangnya.
Kepala Desa Parungseah, Muhamad Munir menjelaskan, bahwa Pemdes pertama kali mendapatkan informasi terkait warganya yang meninggal di Negara Kamboja, setelah mendapatkan laporan dari keluarga korban pada 02 Agustus 2024.
“Laporan warga kami dikabarkan meninggal dunia di Kamboja itu, berdasarkan telepon dari pihak perusahaan,” kata kades Munir kepada www sukabumizone.com, Jumat (13/9/2024).
Setelah itu, pada 03 Agustus 2024 ia langsung melakukan kunjungan ke rumah pihak keluarga korban, guna pendalaman informasi dan berkoordinasi dengan Polri melalui Bhabinkamtibmas Desa Parungseah, serta koordinasi ke Disnakertrans Kabupaten Sukabumi melalui pesan WhatsApp.
Pemdes Parungseah langsung melakukan koordinasi dengan Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) pada 16 Agustus 2024.
“Tidak lama setelah itu, pemerintah desa dihubungi oleh Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI atas nama Bapak Riki dan dihubungi Bapak Nugroho dari Kemenlu yang menginformasikan, bahwa ada warga Desa Parungseah yang meninggal dunia di Kamboja,” paparnya.
Lebih lanjut, pada 02 September 2024, pemerintah Desa Parungseah kembali mendapatkan informasi dari pihak Thai Airways, bahwa jenazah bisa dipulangkan ke Indonesia dan akan tiba ke Indonesia di tanggal 13 September 2024 di Bandara Soekarno Hatta.
“ Alhamdulillah hari ini Jenazah Almarhum Telah tiba di Tanah air, untuk penyebab kematian korban belum bisa menjawab dan memberikan keterangan secara resmi. Namun demikian, berdasarkan informasi sementara, bahwa korban tersebut meninggal karena sakit. Kami atas nama Pemerintah Desa Parungseah mengucapkan terimakasih atas bantuan dan kerjasama semua pihak dalam proses pemulangan jenazah warga kami yang meninggal dunia di luar negri ini,” tambahnya.
“Kami juga menghimbau khusus nya kepada warga Desa Parungseah agar berhati-hati terhadap iming iming jika ada tawaran pekerjaan di luar negri, jika pun ada mohon untuk koordinasi dengan Pemdes atau Disnakertrans,” pungkasnya.
Reporter: Ginda Ginanjar
Redaktur: Reza