
SUKABUMI KOTA, sukabumizone.com || Pasangan calon Walilota dan Wakil Walikota Sukabumi Ayep Zaky – Bobby Maulana melakukan pengecekan lokasi bencana baik longsor dan banjir di Kota maupun Kabupaten Sukabumi. Hal itu, dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap korban terdampak bencana alam yang terjadi benerapa waktu lalu.
Dalam aksinya, Ayep Zaki dan Bobby Maulana menyambangi sejumlah warga yang terdampak bencana alam di wilayah Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Meskipun dua figur hebat ini belum dilantik, namun sudah berusaha menjalankan tugasnya dengan melihat langsung ke lapangan serta sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama dan mencarikan solusi yang kongkrit untuk lima tahun kedepan. “Alhamdulillah, tadi saya bersama pak Bobbby Maulana kembali meninjau lokasi terdampak bencana alam di beberapa titik. Salah satunya di lokasi tanah longsor yang cukup parah, di RT03/06, Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole,” ungkap Ayep Zaki kepada wartawan.
Menurut politisi sekaligus pengusaha sukses ini menjelasakan, bencana alam itu tidak bisa diprediksi dan kita harus menyelesaikan dampak-dampak bencana yang terjadi. “Saya sangat terharu karena masyarakat dalam menanggulangi pasca bencana alam. Warga kompak bergotong royong dan melalui swadaya masyarakat membeli sejumlah bambu untuk penyangga atau membangun sementara agar aliran arinya berjalan, karena ada dampak di hilirnya apabila saluran air ini tidak segera diperbaiki,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, Ayep Zaki dan Bobby Maulana memberikan bantuan berupa paralon enam batang 10 inci untuk memperbaiki saluran air yang diterjang longsor supaya aliran airnya ini berjalan. Pun bantuan materi untuk warga yang terdampak di titik yang dikunjunginya. “Apabila saluran air tidak segera diperbaiki, maka aliran air untuk masyarakat tidak ada. Jadi tadi itu proses perbaikan saluran air melalui swadaya dari masyarakat dan bantuan yang kami berikan,” jelasnya.
Ia mengajak semua warga untuk meningkatkan kewaspadaan, karena yang namanya musibah tidak tahu kapan akan terjadi. Untuk itu, perlu adanya mitigasi bencana dan itu wajib. “Kita harapkan kedepan bisa cepat tanggap darurat bencana, anggaranya pun bukan hanya mengandalkan dari pemerintah saja, tapi kita juga punya anggaran sendiri dan saya akan kelola itu serta membangun itu walaupun membangun itu tidka bisa dalam tempo satu dua tahun selesai,” bebernya.
Menurutnya, ada dana yang misinya untuk kemanusiaan, misi saling membantu, saling memberi antara sesama, sehingga nanti punya anggaran dobel. Dana dari pemerintah daerah yang harus diajukan dulu dan lama prosesnya. “Kalau kita punya dana abadi yang dikelola, kemudian dana abadi ada uang yang bisa kita salurkan untuk kepentingan bencana alam ini cukup bisa membantu,” imbuhnya.
Ia menargekan membangun dana abadi ini di Kota Sukabumi targetnya Rp500 miliar dan diputarkan dalam bentuk usaha atau melalui LKSU lembaga keuangan syariah yang mengelola dana abadi ini. “Di sana itu nanti ada keuntungan dan keuntungan ini sekian persennya untuk kepentingan dana siaga apabila terjadi bencana, terjadi sesuatu hal yang tidak kita inginkan,” cetusnya.
“Insya Allah ekosistem ini akan kita bangun, namanya dana abadi untuk wilayah Kota Sukabumi yaitu dengan dana wakaf. Jadi gerakan wakaf uang (Gerbang) ya. Sebab penting sekali karena daerah Sukabumi ini daerah bencana juga, terutama di Kelurahan Subangjaya. Jadi kita harus sigap dalam keadaan apapun jangan dibiarkan,” sambungnya.
Ayep mengimbau, masyarakat baik Kota maupun Kabupaten Sukabumi agar lebih meningkatkan kewaspadaan, terutama daerah-daerah rawan bencana. “Jangan lupa juga untuk menjaga kesehatan pada musim penghujan ini. Sebab, jika tidak maka rentan terserang penyakit,” tukasnya.
Reporter: Reiza Apwildan
Redaktur: Ruslan AG