NYALINDUNG, sukabumizone.com || Setelah hampir dua bulan menempati posko pengungsian di Madrasah, para penyintas korban pergerakan tanah di Kampung Pasanggrahan, Desa Nyalindung, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, mulai melakukan perbaikan rumah dengan bantuan tetangga, Babinsa, dan Babinkamtibmas setempat.
Kepala Desa Nyalindung, Asep Supriadi, menyampaikan proses pemulihan ini dilakukan demi mengembalikan kondisi rumah mereka yang rusak akibat bencana tersebut.
“Kondisi ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan mereka pada posko pengungsian, karena keberadaan para penyintas di sana mengganggu kegiatan belajar anak-anak. Sebelumnya, ruang kelas yang biasa digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar terpaksa dijadikan tempat pengungsian. Akibatnya, anak-anak harus belajar di tenda dan teras Masjid,” kata Asep kepada sukabumizone.com.
Lanjut Asep, namun hanya satu Kepala Keluarga (KK), yakni Ma Tuti, seorang lansia, yang masih bertahan di posko pengungsian karena rumahnya yang sudah hancur dan tidak bisa ditempati. pihaknya sangat berharap adanya pembangunan hunian sementara (Huntara) untuk Ma Tuti dan para penyintas lainnya.
“Kami berharap adanya hunian sementara, karena jika masih tinggal di posko, kasihan dengan kondisi fisiknya, apalagi saat ini curah hujan masih tinggi. Sekitar 21 KK sudah mulai menempati rumah meski tanahnya sudah retak. Kalau curah hujan tinggi, tanah bisa bergerak lagi,” ungkap Asep Supriadi.
“Pemulihan pasca-bencana ini menjadi tantangan besar, namun dengan adanya gotong royong antara warga dan dukungan dari aparat desa serta pihak keamanan, diharapkan kondisi ini segera membaik dan aktivitas masyarakat kembali berjalan normal,” tambah nya.
Reporter: Ginda Ginanjar
Redaktur: Reza