
SUKABUMI, sukabumizone.com || Kecelakaan maut di Gerbang Tol (GT) Ciawi, Selasa (4/2/2025) malam, yang melibatkan truk bermuatan air galon dan sejumlah kendaraan lain menewaskan delapan orang dan melukai sebelas lainnya. Peristiwa ini menimbulkan keprihatinan mendalam, termasuk dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi, yang menyampaikan belasungkawa serta menyoroti pentingnya evaluasi keselamatan di jalan tol.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menyampaikan rasa duka cita atas kejadian tersebut. “Kita bela sungkawa, [kecelakaan] Itu kan tidak bisa diprediksi. Mudah-mudahan ke depan tidak terjadi lagi. Kepada keluarga yang terkena musibah, kita doakan agar diberikan ketabahan,” ujar Ade pada Kamis (6/2/2025). Pemkab Sukabumi juga berencana mengunjungi keluarga korban untuk memberikan dukungan.
Dari total korban tewas, empat orang diketahui merupakan warga Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi. Beberapa kendaraan yang terlibat kecelakaan mengalami kerusakan parah, bahkan ada yang terbakar. Dugaan awal menyebutkan bahwa insiden ini disebabkan oleh truk yang mengalami rem blong, sehingga menabrak kendaraan lain yang sedang mengantre di gerbang tol.
Kecelakaan ini kembali menyoroti pentingnya keselamatan transportasi, khususnya bagi kendaraan berat yang melintasi jalur tol. Pakar transportasi mendesak adanya evaluasi terhadap sistem keamanan di gerbang tol, termasuk penerapan pengecekan lebih ketat bagi truk bermuatan besar sebelum memasuki jalan tol.
Sementara itu, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan bukti dari tempat kejadian perkara (TKP), memeriksa rekaman CCTV, serta menurunkan tim Traffic Accident Analysis (TAA) gabungan dari Korlantas Polri dan Polda Jabar.
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa evaluasi terhadap sistem transportasi harus terus dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Akankah pemerintah dan pengelola jalan tol segera mengambil langkah konkret untuk meningkatkan keselamatan bagi para pengguna jalan?
Editor: Surya Adam