![](https://sukabumizone.com/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250213-WA0089.jpg)
PALABUHANRATU, sukabumizone.com || Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Sukabumi, merespon keluhan warga Kampung Cirempak, Desa Cibitung, Kecamatan Sagaranten. Soal program sumur bor yang sudah direalisasikan namun tidak dapat mencukupi kebutuhan warga.
Padahal, pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar 576.704.000 rupiah dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024. Guna mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat di daerah tersebut.
Informasi dihimpun, pembangunan sumur bor tersebut ditargetkan untuk melayani 100 sambungan rumah tangga di Kampung Cirempak dan Kebon Kalapa. Berdasarkan perencanaan, sumur bor seharusnya mampu menyuplai 50 ribu liter air per hari atau setara dengan 10 toren berkapasitas 5 ribu liter. Namun kenyataan menunjukkan, jika pasokan air saat ini hanya mencapai 3 toren atau sekitar 15 ribu liter.
Mendengar keluhan itu, Sekretaris Disperkim Kabupaten Sukabumi. Herdiawan Waryadi memastikan, pihaknya akan segera melakukan evaluasi ulang yang menyeluruh terhadap proyek tersebut.
“Kami akan melakukan pengecekan ulang melalui tim teknis dan tim pengawas, mulai dari sisi spesifikasi, mesin, dan peralatan lainnya. Apakah sudah sesuai standar atau tidak, terlebih sumber air berada di kedalaman lebih dari 100 meter.” ujar Herdiawan, Senin (10/2/25).
Ia memastikan, Disperkim akan terus memantau perkembangan progres evaluasi dan melakukan langkah-langkah strategis. Agar penyediaan air bersih bagi masyarakat berjalan maksimal.
Sementar itu, perwakilan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Cibitung. Kusnadi berharap, Disperkim segera dapat mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah.
Salah-satu dugaan utama penyebab kendala ini adalah kapasitas pompa yang kurang memadai, dengan kedalaman sumur lebih dari 100 meter, pompa yang digunakan dianggap tidak cukup kuat untuk mengalirkan air secara optimal, sehingga warga harus menggunakan sistem giliran dalam pemakaian air.
“Kami berharap ada pergantian mesin pompa agar aliran air lebih maksimal, saat ini proyek masih dalam masa pemeliharaan selama tiga bulan dan dalam pengawasan kontraktor. Selain itu, beberapa pipa juga belum dikubur dalam tanah. Kami berharap Disperkim bisa segera bertindak agar suplai air sesuai rencana awal,” bebernya.
Reporter : Wafik Hidayat
Redaktur : Ruslan AG