
SUKABUMI KOTA, sukabumizone.com | Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, memimpin apel pagi di RSUD R Syamsudin SH (Bunut), Rabu (5/3). Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan bahwa RSUD Bunut adalah milik masyarakat Sukabumi yang jumlahnya mencapai 360.000 jiwa. Oleh karena itu, pengelolaannya harus dilakukan secara profesional demi meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
“RSUD Bunut ini adalah milik rakyat, dititipkan kepada Pemkot Sukabumi, dan selanjutnya kepada direktur rumah sakit serta jajarannya. Maka, seluruh tenaga kesehatan harus bekerja dengan profesional, memiliki sertifikasi, serta terus meningkatkan kualitas pelayanan,” ujar Ayep Zaki dalam sambutannya.
Menurutnya, tenaga medis, termasuk perawat dan dokter, wajib memiliki sertifikasi dan akreditasi sesuai standar. Tak hanya itu, tenaga di bidang keuangan dan administrasi pun harus memiliki kompetensi yang jelas agar tata kelola rumah sakit berjalan optimal.
Sebagai langkah nyata, Wali Kota memastikan bahwa Gedung Kris di RSUD Bunut akan diresmikan tahun ini. Selain itu, lahan bekas SD Cikole akan difungsikan untuk fasilitas Medical Check-Up (MCU), kantin, serta area parkir.
“Seluruh fasilitas yang ada di lahan ini adalah milik rakyat. Maka, pengelolaannya harus jelas dan tidak boleh gratis begitu saja. Kantin juga harus berkomitmen, agar pendapatan bisa meningkat dan biaya operasional bisa lebih efisien,” tegasnya.
Tak hanya fokus pada rumah sakit, Ayep Zaki juga berkomitmen untuk memperbaiki empat organisasi penting di Sukabumi, yaitu BLUD RSUD Bunut, PDAM, Waluya, dan BPR.
Lebih jauh, ia menargetkan bahwa dalam lima tahun ke depan, Kota Sukabumi akan menjadi kota terbaik di Indonesia. “Dari Sukabumi untuk Indonesia. RSUD Bunut juga akan kita jadikan rumah sakit terbaik di Indonesia,” ungkapnya optimis.
Sebagai bagian dari visinya, ia mencanangkan “Kota Bercahaya” atau Madinatul Munawaroh, yang akan dideklarasikan pada 1 April 2026 dan ditargetkan rampung paling lambat tahun 2029. Kota Sukabumi akan menjadi terang benderang secara fisik di malam hari, sekaligus menjadi simbol transparansi dalam tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.
“Semua instrumen di Kota Sukabumi, termasuk BLUD, Pemkot, dan SKPD, harus menjadi terang benderang, baik dalam arti sebenarnya maupun dalam hal transparansi pengelolaan,” tambahnya.
Sebagai penutup, Wali Kota menegaskan bahwa program kerjanya mengacu pada prinsip IMAN (Inovasi, Mandiri, Agamis, dan Nasionalis) sebagai landasan utama dalam membangun Sukabumi yang lebih maju dan berkah.
Apel pagi ini menjadi momen penting bagi seluruh jajaran RSUD Bunut dan Pemkot Sukabumi untuk bersama-sama merealisasikan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan mewujudkan visi besar Kota Sukabumi. (adv)
Editor : Surya Adam