
SUKABUMI, sukabumizone.com || Maraknya kerusakan infrastruktur jalan di Kabupaten Sukabumi, menuai sorotan berbagai kalangan. Tak terkecuali, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa KDM kini mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) baik Kota maupun Kabupaten Sukabumi untuk meningkatkan alokasi anggaran perbaikan infrastruktur jalan.
Orang nomor satu di Jawa Batat ini menekankan, pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan konektivitas antar wilayah. “Saya tanya langsung ke Wali Kota Sukabumi misalnya, berapa anggaran infrastruktur tahun ini. Dijawab Rp50 miliar. Saya bilang, bisa tidak itu naik menjadi Rp150 miliar? Karena alokasi pembiayaan harus cepat, harus responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” kata Dedi kepada wartawan, Kamis (10/4).

Dedi menerangkan, infrastruktur jalan yang baik tidak hanya akan menunjang aktivitas warga, tetapi juga membuka peluang investasi dan meningkatkan daya saing daerah. Karena itu, Pemkot Sukabumi perlu melakukan evaluasi skala prioritas pembangunan serta mengoptimalkan potensi pendapatan daerah dan kolaborasi dengan pemerintah provinsi dan pusat. “Saya siap bantu dorong dari sisi provinsi, tapi kota juga harus punya semangat yang sama. Jangan sampai warga kita terus mengeluh soal jalan rusak,” tegasnya.
Selain itu, pria yang akrab disapa KDM ini juga menegaskan, Pemprov Jawabar bakal segera meuntaskan semua jalan yang kondisinya rusak. “Jalan provinsi jelas akan segera saya selesaikan,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, ruas Jalan Babakan Kecamatan Cikembar dan Jalan Tanjungsari Kecamatan Jampangtengah Kabupaten Sukabumi sudah hampir empat tahun lebih tidak mendapatkan perbaikan pemerintah. Dampaknya, tak sedikit pengendara mengalami kecelakaan lalu lintas akibat terperosok jalan berlubang.
Seperti diketahui, hampir semua badan jalan mulai Pasar Panggleseran hingga Kampung Cibatu Desa Cibatu saat ini mengalami kerusakan parah. Bahkan, jika turun hujan kondisinya sudah mirip kubangan Kerbau. Hal serupa, terjadi di Jalan Tanjungsari Desa Tanjungsari Kecamatan Jampangtengah. Kondisinya, sudah tidak nampak lagi aspal di badan jalan sehingga jika musim kemarau sudah mirip selokan kering dan apabila musim hujan kondisi jalan sangat licin. Tak ayal, banyak pengendara roda dua yang tergelincir dan terjatuh.
Salah seorang warga Kampung Awilega Kecamatan Cikembar, Dede (30) mengatakan, kerusakan jalan sudah terjadi hampir tiga tahun lebih dan sampai saat ini belum ada perbaikan pemerintah. “Ya, kerusakan jalan ini sudah menahun dan belum ada perhatian pemerintah. Padahal sudah banyak pengemdara roda dua yang jadi korbannya, pemerintah jangan tutup mata,” kata Dede.
Dede menerangan, kerusakan jalan ini selain mengancam keselamatan juga dapat merusak kendaraan yang sering melintas. Sebab itu, warga meminta pemerintah segera turun tangan menyikapi jalan rusak tersebut demi keamanan dan kenyamanan masyarakat. “Masa sudah nertahun-tahun tidak ada perbaikan. Jangan sampai ada pembiaran dan jangan menunggu ada korban jiwa, pemerintah harus cepat respon terhadap kelugan warga,” cetusnya.
Keluhan serupa dilontarkan warga Desa Tanjungsari, Deni (40) yang meninlai pemerintah tutup mata dengan kondisi jalan rusak tersebut. “Pemerintah jangan tutup mata. Kami sebagai warga tidak menuntut banyak, hanya ingin kondisi jalan mulus karena sangat berdampak juga kepada perekonomian warga setempat,” tegasnya.
Deni berharap, pemerintah dapat fokus terhadap perbaikan infrastruktur jalan demi kemanana, kenyamanan hingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. “Kami yakin pemerintah bisa menangani kerusakan jalan ini dengan baik. Jangan sampai warga turun ke jalan gegara jalan rusak,” tukasnya.
Reporter: Reiza Apwildan
Redaktur: Ruslan AG