
BANTARGADUNG, sukabumizone.com || Camat Bantargadung, Asep Rusli Rusmawijaya, bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) melakukan peninjauan langsung ke lokasi pergeseran tanah di Kampung Cihurang, Desa Limusnunggal, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu (16/4/2025). Peninjauan ini merupakan tindak lanjut dari bencana pergeseran tanah yang pertama kali terjadi pada bulan Desember 2024 lalu.
Dalam keterangannya, Camat Asep menjelaskan bahwa pergerakan tanah yang terjadi sejak Desember telah berdampak signifikan terhadap pemukiman warga. Pada kejadian awal, sebanyak tujuh unit rumah warga terdampak. Namun, setelah itu terjadi dua kali pergeseran susulan yang menyebabkan jumlah total rumah terdampak mencapai 58 unit di Desa Limusnunggal.
Forkopimcam bersama Pemerintah Desa Limusnunggal telah melakukan koordinasi intensif dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim). Hasil survei dan kajian dari tim teknis menunjukkan bahwa struktur tanah di lokasi tersebut memang labil dan rawan terhadap pergerakan, sehingga relokasi warga menjadi solusi yang sangat diperlukan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD kabupaten, Sekda, Bupati, dan Wakil Bupati. Pengajuan relokasi juga telah dikirimkan ke pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan saat ini kami tinggal menunggu proses verifikasi dan realisasi dari pihak terkait,” ujar Camat Asep.
Dalam kesempatan tersebut, Ia juga mengimbau kepada warga untuk tetap waspada, mengingat kondisi cuaca yang masih cukup ekstrem. Meskipun sejauh ini tidak ada korban jiwa maupun luka-luka, kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan, terutama bagi warga yang tinggal di wilayah rawan bencana seperti bantaran sungai dan perbukitan.
“Kami harap warga tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi bencana. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT,” pungkasnya.
Reporter: Ginda Ginanjar
Redaktur: Reza