SUKABUMI KOTA, sukabumizone.com || Pemerintah Kota Sukabumi menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD 2025–2029 dan RKPD 2026 di Gedung Juang 45. Hal ini, menjadi tonggak awal dimulainya perencanaan pembangunan jangka menengah sekaligus penanda dimulainya era kepemimpinan Wali Kota Ayep Zaki dan Wakil Wali Kota Bobby Maulana.
Musrenbang ini dihadiri berbagai elemen penting, termasuk Forkopimda, Penjabat Sekda Andang Tjahjandi, para kepala SKPD, camat, lurah, tokoh masyarakat, unsur PKK, serta Ketua DPRD Kota Sukabumi Wawan Juanda. Total peserta yang hadir mencapai sekitar 250 orang dari berbagai latar belakang.
Adapun, pada Musrenbang ini untuk penyusunan tiga dokumen strategis — RPJMD, RKPD, dan hasil Musrenbang — dilakukan dalam satu siklus terpadu. Ini merupakan langkah tidak biasa dalam proses perencanaan, yang biasanya dilakukan secara terpisah. Penyatuan ini dinilai penting untuk mendorong sinergi dan konsolidasi arah pembangunan secara komprehensif.
Kabid Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah (PPEPD) Bappeda, Asep Supriadi, dalam laporannya menekankan pentingnya menyamakan pemahaman terhadap isu-isu strategis kota.
“Perencanaan kali ini harus mampu mengaktualisasikan visi dan misi kepala daerah secara terukur dan aplikatif,” kata Asep.
Sementara itu, Ketua DPRD Wawan Juanda menegaskan bahwa Musrenbang harus menjadi ruang kolektif untuk menampung aspirasi masyarakat secara nyata. Ia mengingatkan bahwa jabatan kepala daerah bukanlah simbol kekuasaan, melainkan amanah besar yang harus dijawab melalui kerja nyata.
“Wali Kota Ayep Zaki kami percaya mampu merespons tantangan dengan cepat melalui program-program unggulan yang dibutuhkan masyarakat,” ujar Wawan.
Dalam arahannya, Wali Kota Ayep Zaki menyampaikan bahwa penyusunan RPJMD dan RKPD bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan bentuk tanggung jawab moral pemimpin dalam menjawab kebutuhan masyarakat. Ia menekankan pentingnya pendekatan strategis yang berorientasi pada hasil nyata.
Ayep juga mendorong seluruh perangkat daerah untuk terus berinovasi dalam merancang dan menjalankan program kerja, dengan visi menjadikan Kota Sukabumi sebagai kota yang dinamis, mandiri, dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional.
Beberapa fokus utama pembangunan yang disampaikan antara lain penguatan ekonomi lokal, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan penciptaan lapangan kerja. Salah satu gagasan program unggulan yang diperkenalkan dalam forum ini adalah inisiatif wakaf untuk kemaslahatan umat, yang diharapkan menjadi ikon baru pembangunan spiritual dan sosial Kota Sukabumi.
Menutup arahannya, Wali Kota menyerukan pentingnya kolaborasi antarelemen masyarakat. “Jangan hanya menjadi penonton, jadilah aktor perubahan. Masa depan Kota Sukabumi adalah tanggung jawab kita bersama,” tegas Ayep.
Musrenbang ini diharapkan menjadi langkah awal yang kuat dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif, terarah, dan berdampak nyata bagi seluruh warga Kota Sukabumi.
Reporter: Reiza Apwildan
Redaktur: Ruslan AG