SUKABUMI KOTA, sukabumizone.com || Memperingati Hari Hemofilia Sedunia yang jatuh setiap tanggal 17 April, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi hemofilia, terutama yang dialami oleh anak-anak. Peringatan ini menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran global terhadap hemofilia, sebuah gangguan pembekuan darah yang membutuhkan perhatian dan penanganan khusus.
dokter spesialis anak di RSUD R. Syamsudin, SH, Dr. Hasan Basri mengatakan, hemofilia adalah kondisi medis yang disebabkan oleh kekurangan atau kelainan pada faktor pembekuan darah. Kondisi ini menyebabkan darah sulit membeku secara normal, sehingga penderitanya memiliki risiko tinggi mengalami perdarahan, baik setelah cedera maupun secara spontan.
“Hemofilia merupakan gangguan genetik yang ditandai dengan perdarahan berkepanjangan. Ada dua jenis utama, yaitu Hemofilia A akibat kekurangan faktor VIII dan Hemofilia B karena kekurangan faktor IX,” jelas dr. Hasan kepada wartawan.
Gejala umumnya meliputi perdarahan berulang ke dalam sendi atau otot, pembengkakan, dan nyeri yang bisa membatasi aktivitas anak. Dalam penanganannya, terapi penggantian faktor pembekuan menjadi kunci utama agar anak-anak penderita hemofilia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. “Dengan pengobatan yang tepat dan berkelanjutan, anak-anak dengan hemofilia tetap bisa menjalani kehidupan yang sehat, aktif, dan penuh semangat,” tambahnya.
Lebih dari sekadar pengobatan, dr. Hasan menekankan bahwa Hari Hemofilia Sedunia merupakan waktu yang tepat untuk memperkuat solidaritas serta memberikan semangat kepada para pejuang hemofilia dan keluarganya.
“Mari kita tingkatkan kesadaran, dukungan terhadap akses pengobatan yang memadai, dan ciptakan lingkungan yang inklusif serta penuh empati. Setiap tetes darah sangat berarti,” tuturnya.
Melalui peringatan ini, RSUD R. Syamsudin, SH berharap masyarakat dapat lebih memahami kondisi hemofilia serta bersama-sama menciptakan dukungan nyata bagi para penyintas, khususnya anak-anak, agar mereka tetap memiliki harapan dan kualitas hidup yang baik.
Reporter: Reiza Apwildan
Redaktur: Ruslan AG