SUKABUMI, sukabumizone.com || Pondok Pesantren (Ponpes) El Azzam Sukabumi, kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi unggul dengan menggelar sosialisasi program internasional bertajuk ‘El Azzam Goes To Japan’.
Acara yang digelar di Aula Ponpes El Azzam ini, dihadiri oleh sekitar 280 peserta, terdiri dari jajaran pengurus pesantren, santri, dan wali santri. Program ini, menjadi bagian dari langkah strategis pesantren dalam mempersiapkan santri agar siap bersaing di kancah global.
Pimpinan Pondok Pesantren El Azzam Sukabumi, Dadang Suparman didampingi Kepala Kepesantrenan, M Abu Hanifah Anidzaumi mengatakan, pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga harus mampu melahirkan lulusan yang unggul, mandiri, dan mampu menghadapi tantangan global. “Kami ingin membuktikan bahwa santri juga bisa mendunia,” kata Dadang kepada wartawan.
Lanjut Dadang, program El Azzam Goes To Japan menjadi jembatan konkret antara pendidikan pesantren dengan dunia industri global. Kerja sama ini membuka jalan bagi para lulusan Ponpes El Azzam untuk dapat bekerja atau melanjutkan studi di Jepang, sekaligus membawa misi dakwah dan nilai-nilai pesantren ke luar negeri. “Hal ini juga sejalan dengan visi pesantren untuk membentuk santri yang berdaya saing tinggi namun tetap berakar pada nilai-nilai Islam,” paparnya.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Pondok Pesantren El Azzam menegaskan posisinya sebagai lembaga pendidikan Islam yang adaptif dan visioner. “Lewat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sektor vokasi dan industri internasional, El Azzam membuktikan bahwa pesantren adalah bagian penting dari pembangunan sumber daya manusia yang siap bersaing dan memberi kontribusi nyata di tingkat global,” cetusnya.
Dalam kegiatan ini, turut hadir sebagai narasumber utama, Moh. Teguh Setiabasa, Pimpinan LPK Goes Go Japan. Ia juga dikenal sebagai Advisor KADIN Indonesia Bidang Vokasi dan Sertifikasi serta Konsultan dari Liana Segrus. Dalam presentasinya, Moh. Teguh menjelaskan secara rinci tentang peluang kerja dan pengembangan diri di Jepang yang dapat diakses oleh para santri melalui jalur pelatihan vokasi dan kerja sama antar lembaga. Dalam kesempatan tersebut, Moh. Teguh juga menyampaikan pesan moral yang mendalam kepada seluruh peserta. “Jika tidak bisa berbuat baik, setidaknya jangan menyusahkan orang lain,” singkatnya.
Reporter: Restu Virmansyah
Redaktur: Ruslan AG