GEGERBITUNG, sukabumizon.com || Desa Gegerbitung di Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, bukan hanya sekadar desa biasa. Desa ini, menyimpan potensi besar yang mengakar kuat pada tradisi dan alamnya, salah satunya melalui komoditas unggulan gula aren. Produk manis alami ini, kini bukan hanya penghidupan warga, tetapi juga menjadi simbol kemandirian dan kerja keras masyarakat desa.
Lebih dari 20 persen warga Gegerbitung menggantungkan hidupnya sebagai petani dan pengrajin gula aren. Salah satu sentra produksinya berada di Kampung Bongangas, sebuah dusun yang masih mempertahankan cara-cara tradisional dalam mengolah nira menjadi gula merah berkualitas tinggi.
Sekretaris Desa Gegerbitung Tantan mengatakan, gula aren di desanya benar-benar diolah secara alami tanpa bahan pengawet maupun perasa tambahan.
“Nira diambil langsung dari pohon aren yang tumbuh subur di tanah desa kami. Proses penyadapannya pun tidak bisa sembarangan, harus dilakukan oleh orang yang terampil dan telaten. Waktu penyadapan menentukan kualitas air nira yang nantinya akan menjadi gula,” ujarnya kepada sukabumizon.com, Kamis (13/6/2025).
Setelah disadap, air nira segar dimasak dalam wajan besar hingga mengental dan berubah warna menjadi cokelat keemasan yang menggoda. Hasil akhirnya adalah gula aren yang tak hanya manis alami, tapi juga aman dan sehat untuk dikonsumsi.
“Inilah keunggulan gula aren Gegerbitung alami, sehat, dan bercita rasa khas. Ini yang membuatnya dicari oleh banyak konsumen, terutama yang sadar akan pentingnya pangan sehat,” tambah Tantan.
Setiap tahunnya, Desa Gegerbitung mampu memproduksi ton-ton gula aren dari hasil kerja keras para pengrajin yang telah mewarisi keahlian turun-temurun. Produk ini tidak hanya mengisi pasar lokal desa, tapi juga sudah merambah kota-kota sekitar, bahkan beberapa sudah mulai dikenal di luar daerah.
Menariknya, pemasaran gula aren Gegerbitung tetap mempertahankan kemasan tradisional, memberikan sentuhan kearifan lokal yang membuatnya tampil beda di tengah produk-produk modern.
“Kemasan tradisional ini jadi daya tarik tersendiri. Konsumen tidak hanya membeli gula, tetapi juga mendapatkan pengalaman budaya dan nilai-nilai alami dari desa kami,” jelasnya.
Keberhasilan produksi gula aren ini, telah membawa dampak signifikan bagi perekonomian warga Gegerbitung. Selain menciptakan lapangan pekerjaan, sektor ini juga mendorong tumbuhnya industri rumah tangga yang mengolah gula aren menjadi berbagai produk turunan seperti dodol, sirup aren, hingga camilan sehat.
“Kami ingin menjadikan gula aren ini sebagai pintu masuk menuju desa mandiri dan sejahtera. Potensinya besar, tinggal bagaimana terus kita kembangkan bersama-sama,” pungkasnya.
Reporter: Restu Virmansyah
Redaktur: Ruslan AG