
PALABUHANRATU, sukabumizone.com || Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Sukabumi menyebut, peringatan syukuran hari nelayan Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, bukan sekedar tradisi yang rutin digelar setiap tahunan.
Namun, bagi Disbudpora, peringatan hari nelayan juga merupakan bagian dari upaya nyata dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai kebudayaan masyarakat sekitar pesisir pantai.
Kepala Disbudpora Kabupaten Sukabumi, Yudi Mulyadi mengatakan, dengan nengusung tema “Sagara Ngajaga Laut Kidul Ku Budaya”, kegiatan Hari Nelayan Ujunggenteng kali ini menampilkan beragam pagelaran kesenian yang melibatkan putra-putri daerah. Mulai dari tarian tradisional, rampak kendang, hingga prosesi Larung Saji ke tengah laut.
Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi salah satu contoh bagaimana pelestarian budaya lokal dapat dikolaborasikan dengan kegiatan masyarakat sehari-hari.
“Kami dari Disbudpora memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat dan panitia penyelenggara Hari Nelayan Ujunggenteng ke-59. Ini bukan hanya pesta nelayan, tetapi juga perayaan budaya, warisan leluhur yang harus terus dijaga oleh generasi muda,” ujar Yudi, belum lama ini (18/07/2025).
Ia menambahkan, kebudayaan adalah identitas yang tidak boleh tergerus oleh perkembangan zaman. Melalui acara seperti syukuran hari nelayan, budaya warisan leluhur ini akan tetap hidup dari generasi ke generasi di lingkungan masyarakat pesisir.
“Kami berharap kegiatan seperti ini semakin mempererat hubungan antar masyarakat, sekaligus memperkuat kecintaan generasi muda terhadap tradisi dan budaya lokal,” tuturnya.
Sebagai informasi, Ujunggenteng merupakan salah satu wilayah yang berada dalam kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGg). Potensi kekayaan alam dan budaya menjadi modal besar untuk mendorong sektor pariwisata berbasis budaya yang berkelanjutan.
Dengan keterlibatan aktif dinas terkait seperti Dinas Kebudayaan, Dinas Pariwisata, Dinas Perikanan, hingga UMKM, diharapkan peringatan Hari Nelayan tidak hanya sebagai perayaan seremonial semata, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi kreatif berbasis budaya dan kearifan lokal.
“Mari kita jaga bersama budaya pesisir ini. Tidak hanya untuk hari ini, tapi untuk masa depan anak cucu kita kelak,” tandasnya.
Reporter : Wafik Hidayat
Redaktur : Ruslan AG