
BANTARGADUNG, sukabumizone.com || Tim monitoring dan evaluasi (Monev) Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, melaksanakan evaluasi penggunaan Dana Desa (DD) ermarked dan non-ermarked, serta Alokasi Dana Desa (ADD) tahap pertama Tahun Anggaran 2025 di Desa Bantargebang, Selasa (24/06/2025).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Camat Bantargadung, Asep Rusli Rusmawijaya, dengan fokus utama pada monitoring hasil pembangunan fisik serta pemeriksaan kelengkapan dan kesesuaian administrasi penggunaan anggaran.
“Kegiatan ini bertujuan memastikan pelaksanaan program yang didanai DD dan ADD berjalan sesuai aturan dan kebutuhan masyarakat. Secara administrasi, pelaporan Desa Bantargebang terbilang cukup baik, dan dari sisi fisik, ada lima titik pembangunan yang hasilnya cukup maksimal,” ujar Asep Rusli di sela kegiatan.
Adapun lima titik pembangunan yang dimaksud, menurut Kepala Desa Bantargebang, H.Dedi Mulyadi meliputi pembangunan tembok penahan tanah (TPT) di dua titik, pemasangan pipanisasi air bersih, rehabilitasi gedung PAUD, dan pembangunan irigasi.

“Alhamdulillah proses monitoring berjalan lancar dan penuh keterbukaan. Kami sangat mengapresiasi kehadiran dan masukan dari tim monitoring kecamatan. Ini menjadi motivasi sekaligus bahan evaluasi kami untuk lebih baik lagi kedepannya, walaupun Tim monev kecamatan mengatakan, administrasi Desa Bantargebang menjadi percontohan di kecamatan Bantargadung,” ungkap H. Dedi.
Ia juga mengajak masyarakat untuk ikut menjaga dan memelihara hasil pembangunan yang telah direalisasikan oleh pemerintah desa. “Kami harap masyarakat memiliki rasa tanggung jawab dan rasa memiliki terhadap hasil pembangunan yang ada, terutama dalam pemeliharaannya,” tambahnya.
Selain itu, H. Dedi juga menyampaikan harapan besar kepada pemerintah pusat, provinsi, dan daerah agar dapat memberikan bantuan pembangunan irigasi permanen di wilayahnya. Ia menjelaskan, saat ini terdapat tiga saluran irigasi di tiga kedusunan yang kondisinya sangat penting untuk menunjang sektor pertanian.
“Tiga irigasi ini mengairi lahan pertanian seluas 400 hektare, dan kondisinya sangat menentukan keberlangsungan produksi pangan di Desa Bantargebang. Mengingat peran desa kami sebagai salah satu lumbung padi di Kecamatan Bantargadung, kami sangat berharap adanya dukungan dari pemerintah melalui pembangunan irigasi permanen sebagai bagian dari program ketahanan pangan nasional,” pungkasnya.
Reporter: Ginanjar
Redaktur: Ruslan AG