SUKABUMI, sukabumizone.com || Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi melalui UPTD Puskesmas Sekarwangi melakukan upaya penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kampung Pangasahan, Desa Sukasirna, Kecamatan Cibadak. Langkah ini diambil menyusul peningkatan kasus DBD di wilayah tersebut dalam beberapa waktu terakhir.
Perawat Puskesmas Sekarwangi, Hendra Firmansyah, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan dari rumah sakit mengenai sejumlah pasien positif DBD. Laporan itu segera ditindaklanjuti dengan kunjungan lapangan.
“Kami menerima surat dari rumah sakit terkait pasien yang terjangkit DBD. Awalnya dikira hanya satu, tapi setelah dicek pada hari, ternyata jumlahnya lebih dari lima pasien,” jelas Hendra.
Ia menambahkan, rentang waktu kemunculan antara pasien pertama dan terakhir cukup berdekatan, hanya sekitar dua minggu. Dari hasil pengecekan lingkungan tempat tinggal pasien, ditemukan banyak potensi sarang nyamuk, seperti botol dan ember kecil yang berisi air tergenang.
“Lingkungannya memang kurang bersih, banyak sampah. Di botol dan ember ditemukan jentik nyamuk. Karena itu, kami lakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) terlebih dahulu sebelum melaksanakan fogging,” katanya.
Fogging baru dilakukan setelah edukasi kepada warga dan koordinasi dengan pengurus RT dan RW setempat. Menurut Hendra, edukasi penting agar upaya fogging tidak sia-sia jika masyarakat masih membuang sampah sembarangan.
Namun, dalam pelaksanaannya terdapat kendala, salah satunya penolakan dari beberapa warga yang khawatir terhadap dampak fogging terhadap hewan peliharaan.
“Ada beberapa rumah yang menolak. Padahal sudah kami jelaskan bahwa fogging ini aman. Tapi jika tetap menolak, kami tidak bisa memaksa,” ujarnya.
Hendra berharap, kesadaran warga terhadap kebersihan lingkungan bisa meningkat, terutama di area rawan seperti drainase, tebing, dan bantaran sungai.
“Harapan kami, masyarakat bisa mulai dari diri sendiri. Jangan buang sampah sembarangan, apalagi ke sungai atau solokan. Daerah seperti kebun sawit dengan air yang tergenang juga rawan menjadi sarang nyamuk,” tutupnya.
Reporter : Ginanjar
Redaktur: Ruslan AG