SUKABUMI, sukabumizone.com || Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pasim Sukabumi, berkomitmen memberikan akses pendidikan tinggi yang lebih luas dan terjangkau, khususnya bagi masyarakat prasejahtera.
Wakil Ketua I STIE Pasim Sukabumi, Endang Naryono menjelaskan, STIE Pasim tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga mendukung mahasiswa yang ingin kuliah sambil menjalankan pendidikan agama di pondok pesantren. “Kita memiliki kerja sama dengan Pondok Pesantren El-Azam. Jadi, bagi mahasiswa yang ingin kuliah sambil mondok, bisa ditempatkan di sana. Ini jadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin menyeimbangkan pendidikan umum dan agama,” ungkap Endang saat ditemui, belum lama ini.
Selain itu, STIE Pasim juga aktif menyalurkan berbagai program beasiswa internal. Tahun ini, sekitar 17 mahasiswa telah menerima beasiswa, termasuk melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP Kuliah) yang diperoleh dari LLDIKTI. Namun, Endang mengakui jumlah beasiswa tahun ini masih relatif sama dengan tahun sebelumnya, karena disesuaikan dengan alokasi anggaran. “Kami ingin kuotanya naik, tapi tetap menyesuaikan kemampuan anggaran yang baru bisa ditentukan sekitar Juli ini. Semua tergantung pada RAB tahun akademik,” jelasnya.
Endang menekankan, penerima beasiswa tidak hanya harus berasal dari keluarga prasejahtera, tetapi juga memiliki motivasi dan komitmen kuat untuk menyelesaikan kuliah. “Kami cari mahasiswa yang benar-benar niat kuliah. Kadang sudah dikasih beasiswa penuh, tapi malah putus di tengah jalan karena tergoda kerja. Jadi motivasi dan mental harus kuat. Harus punya tekad untuk lulus, bukan sekadar ikut-ikutan,” ujarnya.
Terkait beasiswa KIP, Endang juga mengingatkan bahwa seleksi cukup ketat. Ada beberapa kasus yang tidak lolos karena penerimanya dianggap mampu secara ekonomi, meskipun lolos secara administratif. Pada penerimaan mahasiswa baru tahun ini, STIE Pasim Sukabumi telah membuka pendaftaran mahasiswa baru dengan sejumlah insentif menarik. Salah satunya adalah diskon hingga 50 persen untuk biaya pendaftaran dan DSP pada gelombang pertama. “Kita berikan fleksibilitas. Mahasiswa bisa pilih kuliah reguler (tatap muka) atau daring (online), tergantung kondisi dan kebutuhan mereka. Ini penting agar kampus bisa menjangkau lebih banyak kalangan,” tambahnya.
Dengan kombinasi pendidikan akademik, keagamaan, dan dukungan finansial, STIE Pasim berharap dapat menjadi pilihan utama bagi calon mahasiswa yang ingin mengembangkan diri secara utuh di bidang ekonomi dan bisnis, tanpa meninggalkan nilai-nilai spiritual. “Kami bukan hanya mencetak sarjana, tapi juga pribadi yang siap bersaing dengan bekal karakter dan kompetensi,” tutupnya.
Reporter: Restu Virmansyah
Redaktur: Ruslan AG