
WARUNGKIARA, sukabumizone.com || Suasana meriah dan penuh khidmat mewarnai pelaksanaan Gebyar Muharam dan Santunan Anak Yatim 07 Juli 2025/ II Muharam 1447 Hijriyah di Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi. Kegiatan tahunan ini menjadi momentum penting dalam menguatkan nilai-nilai keagamaan sekaligus melestarikan tradisi khas Sunda di tengah masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 08.00 WIB hingga selesai tersebut dipusatkan di Halaman Kantor Desa Bantarkalong. Sejak pagi, warga dari berbagai dusun sudah berdatangan membawa aneka kreasi budaya yang menjadi ciri khas kegiatan ini.
Setiap dusun mengirimkan tiga dongdang, yaitu hiasan atau arak-arakan hasil bumi yang dirangkai sedemikian rupa, dihiasi ornamen tradisional Sunda yang kental dengan nuansa religius. Dongdang yang ditampilkan pun unik, terdiri dari berbagai kategori, seperti Dongdang Bambu, Dongdang Berisi Tumpeng, hingga Dongdang berisi hasil bumi dan kue kreasi warga yang dibuat sendiri, tanpa menggunakan kue pabrikan atau dari warung.
Tak hanya itu, suasana semakin semarak dengan penampilan kesenian religi seperti Kosidah, Hadroh, dan Mawaris, yang menambah kekhusyukan dan kemeriahan acara. Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan berbagai perlombaan kreatif yang melibatkan masyarakat dari seluruh dusun di Desa Bantarkalong.
Puncak acara diisi dengan Tablig Akbar, yang menghadirkan penceramah untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan, motivasi, serta pentingnya memaknai bulan Muharam sebagai bulan penuh berkah, terutama dalam menyantuni anak-anak yatim.

Kepala Desa Bantarkalong, Rohmatullah menyampaikan, apresiasi atas antusiasme seluruh warga yang turut menyukseskan kegiatan ini. Ia juga menegaskan bahwa Gebyar Muharam dan Santunan Anak Yatim ini bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan bagian dari ikhtiar membumikan syiar Islam di tengah masyarakat.
“Kami berharap, melalui kegiatan ini, syiar-syiar Islam di Desa Bantarkalong semakin hidup dan berkembang. Ini adalah bagian dari misi utama kami sebagai pemerintah desa, selain tentu saja pembangunan infrastruktur dan pelayanan masyarakat,” ujar Rohmatullah, Senin (07/06/2025).
Ia mengajak, seluruh elemen masyarakat terus menjaga kekompakan, mempererat tali silaturahmi, serta menjadikan momen Muharam sebagai waktu untuk meningkatkan kepedulian sosial, khususnya kepada anak-anak yatim.
Dengan berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan pada sore hari, warga Desa Bantarkalong pulang dengan penuh kegembiraan dan harapan, agar tradisi mulia ini dapat terus dilestarikan, tidak hanya sebagai seremoni, tetapi sebagai bagian dari kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat.
Reporter : Dede Mardi
Redaktur : Ginda Ginanjar