• Daerah
  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
Kamis, Agustus 28, 2025
Sukabumizone
  • HOME
  • NUANSA DESA
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Politik
  • Olahraga
  • BERITA
    • PENDIDIKAN
    • INFO
      • Info Layanan
      • TV
      • Lalulintas
      • LBH Pers
      • PROFIL
        • Profil Kecamatan
        • Profil Desa
        • Profil Polsek
        • Profil SMK/Sederajat
        • Profil Sekolah Dasar
        • PAUD
        • PGRI
        • PPNI
        • Profil Yayasan
        • Teras
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • PROMO
      • Kuliner
      • Promo-Sukabumi
No Result
View All Result
  • HOME
  • NUANSA DESA
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Politik
  • Olahraga
  • BERITA
    • PENDIDIKAN
    • INFO
      • Info Layanan
      • TV
      • Lalulintas
      • LBH Pers
      • PROFIL
        • Profil Kecamatan
        • Profil Desa
        • Profil Polsek
        • Profil SMK/Sederajat
        • Profil Sekolah Dasar
        • PAUD
        • PGRI
        • PPNI
        • Profil Yayasan
        • Teras
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • PROMO
      • Kuliner
      • Promo-Sukabumi
No Result
View All Result
Sukabumizone
No Result
View All Result
Home HEADLINE

Tinggal di Kandang Domba, Etin dan Ibunya Bertahan Hidup dalam Balutan Kemiskinan

redaktur by redaktur
27 Agustus 2025
in HEADLINE
0
Fotret miris warga Desa Loji Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi, yang tinggal di kandang Domba | foto: Ist

SUKABUMI, sukabumizone.com || Di balik gemuruh pembangunan dan geliat kemajuan Kabupaten Sukabumi, masih ada kisah pilu yang mengoyak nurani. Sebuah potret kemiskinan ekstrem tersaji nyata di Kampung Babakan Astana, Desa Loji, Kecamatan Simpenan. Di sana, seorang perempuan muda bernama Etin (25 tahun) bersama ibunya, Ibah (45 tahun) terpaksa tinggal di kandang domba—tempat yang lebih layak disebut sebagai tempat ternak daripada hunian manusia.

Tempat tinggal mereka bukan rumah dalam pengertian umum. Bukan pula bangunan darurat yang dibangun dengan rapi. Yang ada hanyalah struktur rapuh dari papan bekas, bambu reyot, dan atap genteng yang nyaris ambruk, ditopang seadanya oleh kayu lapuk Saat hujan turun, air dengan mudah merembes masuk. Saat panas menyengat, tak ada penghalang berarti. Di dalamnya, bau menyengat dari kotoran domba menyatu dengan lembap tanah basah, menciptakan suasana yang jauh dari kata layak.

Tidak ada kasur empuk. Tidak ada kamar mandi. Tidak ada dapur untuk memasak. Hanya ruang sempit yang seharusnya dihuni oleh hewan ternak, kini menjadi tempat bernaung dua jiwa yang terpinggirkan oleh kerasnya kehidupan.

BacaJuga

Podcast PWI Kabupaten Sukabumi Bongkar Fakta Sosial di Balik Kematian Balita Raya

Podcast PWI Kabupaten Sukabumi Bongkar Fakta Sosial di Balik Kematian Balita Raya

27 Agustus 2025
Remaja Asal Kampung Babakan Ukir Prestasi di Kancah Internasional

Remaja Asal Kampung Babakan Ukir Prestasi di Kancah Internasional

25 Agustus 2025
Motor Matik Terbakar Hebat Usai Isi BBM Eceran di Sukabumi

Motor Matik Terbakar Hebat Usai Isi BBM Eceran di Sukabumi

25 Agustus 2025
Warga Cibatu Geger Penemuan Mayat Bayi di Saluran Irigasi Sawah

Warga Cibatu Geger Penemuan Mayat Bayi di Saluran Irigasi Sawah

21 Agustus 2025

Cerita memilukan ini mencuat setelah sejumlah anak-anak di lingkungan sekitar merasa iba dan melaporkan kondisi Etin kepada relawan sosial, Agus Sugianto.

“Anak-anak menelepon saya, bilang katanya ada warga yang tidur di kandang kambing. Saya kira bercanda. Tapi setelah saya datang pagi-pagi ke lokasi, ternyata benar. Saya sendiri menyaksikan mereka tidur di situ. Saya langsung gemetar,” ujar Agus, dengan suara berat menahan haru.

Rumah utama yang seharusnya menjadi tempat berlindung bagi keluarga tersebut, menurutnya, sudah tidak bisa lagi disebut rumah. Atapnya bocor parah, dindingnya nyaris roboh, dan tak memiliki fasilitas dasar seperti air bersih maupun sanitasi.

Kabar ini tidak butuh waktu lama untuk sampai ke telinga Bupati Sukabumi, Asep Japar. Ia langsung memerintahkan Camat Palabuhanratu, Deni Yudhono, untuk turun langsung ke lokasi dan melihat kondisi Etin dan ibunya secara nyata.

“Saya diperintahkan Pak Bupati untuk meninjau rumah warga di Desa Loji. Setelah saya lihat langsung, memang tidak layak huni dan harus segera diusulkan bantuan,” ujar Deni di sela kunjungannya pada 25 Agustus 2025.

Lebih dari itu, Deni melakukan panggilan video langsung kepada Bupati Asep Japar dari lokasi. Dalam percakapan itu, Bupati menegaskan komitmennya untuk segera mengirimkan bantuan material bangunan. “Insya Allah akan segera mendapat penanganan lebih lanjut,” ucapnya.

Meski kini Etin dan ibunya masih bertahan hidup di tempat yang tak sepantasnya dihuni manusia, namun secercah harapan mulai tumbuh. Pemerintah menjanjikan bantuan, dan relawan-relawan lokal tak tinggal diam. Agus Sugianto menyampaikan harapannya agar rumah kakak Etin dan rumah ibunya bisa dibangun kembali dengan layak.

“Saya sudah ajukan. Ini bukan soal bantuan sekadarnya, tapi soal kemanusiaan. Kalau kita biarkan satu orang pun tidur di kandang hewan, di mana hati nurani kita sebagai masyarakat?” tutur Agus lirih.

Kisah Etin dan Ibah bukan hanya milik mereka berdua. Ini adalah cermin buram dari realitas sosial yang harus kita hadapi bersama. Bahwa di tengah semarak pembangunan dan jargon kesejahteraan, masih ada warga Sukabumi yang tinggal di kandang domba untuk sekadar bisa berteduh dari hujan dan panas.

Kini, bantuan mulai berdatangan. Namun lebih dari itu, mereka membutuhkan kepastian hidup yang manusiawi—tempat tinggal yang aman, air bersih, dan kepedulian yang tidak datang hanya saat viral.

Di Kampung Babakan Astana, suara tangis mungkin tak terdengar keras. Tapi luka yang mereka rasakan seharusnya cukup nyaring untuk menggugah hati kita semua.

Reporter: Ginanjar

Redaktur: Ruslan AG

Previous Post

MUI Nyalindung Gelar Sapa Desa Mubarokah di Cisitu, Pererat Silaturahmi Ulama dan Masyarakat

Next Post

Pemdes Kebonmanggu Salurkan BLT Dana Desa Agustus kepada 40 KPM

Next Post
Pemdes Kebonmanggu Salurkan BLT Dana Desa Agustus kepada 40 KPM

Pemdes Kebonmanggu Salurkan BLT Dana Desa Agustus kepada 40 KPM

Please login to join discussion

BERITA POPULER

  • Tolak Kenaikan Upah 6,5 persen Tahun 2025, SP TSK SPSI Kecewa dengan Sikap Apindo

    Tolak Kenaikan Upah 6,5 persen Tahun 2025, SP TSK SPSI Kecewa dengan Sikap Apindo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fakta Menarik Sejarah Berdirinya RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tegas, DPD Golkar Sukabumi Hanya Ajukan Asjap dan Unang untuk Pilkada 2024

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pilkades PAW Ciwaru Kisruh, Adik Serang Kakak Gegara Beda Dukungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Profil dan Potensi Desa Nyalindung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
https://sukabumizone.com/wp-content/uploads/2025/07/WhatsApp-Video-2025-07-05-at-14.07.01.mp4
Sukabumizone

© 2022 Sukabumizone - Portal Berita Sukabumi

Redaksi

  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Syarat Penggunaan
  • Kontak Kami
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • NUANSA DESA
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Politik
  • Olahraga
  • BERITA
    • PENDIDIKAN
    • INFO
      • Info Layanan
      • TV
      • Lalulintas
      • LBH Pers
      • PROFIL
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • PROMO
      • Kuliner
      • Promo-Sukabumi

© 2022 Sukabumizone - Portal Berita Sukabumi