PADANG, sukabumizone.com || PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), anggota holding Indonesia Financial Group (IFG), melaksanakan kegiatan literasi industri penjaminan di Fakultas Hukum Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Jamkrindo memperluas pemahaman publik, khususnya generasi muda, mengenai peran dan kontribusi industri penjaminan dalam ekosistem lembaga keuangan nasional.
Kegiatan literasi ini digelar dalam rangkaian Pekan Peradilan Semu Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andalas, yang turut menghadirkan Plt Direktur Utama PT Jamkrindo, Abdul Bari, sebagai pembicara bersama Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara Prof (H.C) Dr. R. Narendra Jatna, S.H., LL.M. Seminar nasional bertema Politik Hukum Perampasan Aset sebagai Penguatan Sistem Keuangan ini berlangsung pada Jumat (7/11/2025) di Kampus Universitas Andalas, Padang.
Dalam paparannya bertajuk Literasi Industri Penjaminan dan Kontribusi PT Jamkrindo bagi Perekonomian Nasional, Abdul Bari menjelaskan peran penting Jamkrindo sebagai jembatan antara pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan lembaga keuangan. Menurutnya, banyak pelaku UMKM yang memiliki usaha layak namun belum memenuhi kriteria perbankan untuk mendapatkan pembiayaan.
“Jamkrindo menjalankan peran penjaminan kredit yang menjembatani UMKM dan koperasi agar bisa mengakses pembiayaan. Kami membantu mereka yang masuk kategori feasible but not bankable untuk memenuhi syarat mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan,” ujar Abdul Bari.
Ia menambahkan, sekitar 69,02 persen UMKM di Indonesia masih membutuhkan dukungan permodalan untuk meningkatkan kapasitas usaha. Melalui penjaminan, Jamkrindo membantu mereka naik kelas menjadi feasible and bankable, sehingga dapat mengakses pinjaman dengan skema komersial tanpa tergantung pada program pemerintah.
Selain menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Penjaminan, dukungan Jamkrindo terhadap UMKM juga menjadi bagian dari komitmen perusahaan memperkuat sektor riil yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Saat ini, sektor UMKM berkontribusi 67 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97 persen tenaga kerja di Indonesia.
Sepanjang Januari hingga September 2025, Jamkrindo mencatat volume penjaminan sebesar Rp186,75 triliun, dengan total 4,2 juta UMKM terjamin yang menyerap 11,69 juta tenaga kerja. Dari jumlah tersebut, penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) mendominasi sebesar Rp116,5 triliun, diikuti penjaminan kredit konsumtif Rp29,2 triliun, kredit produktif Rp24,5 triliun, serta penjaminan kontra bank garansi dan suretyship Rp16,4 triliun.
Khusus untuk KUR, sebanyak 1,8 juta pelaku usaha telah dijamin sepanjang Januari–September 2025, dengan serapan tenaga kerja mencapai 8,89 juta orang. “Data ini menjadi bukti nyata kontribusi Jamkrindo dalam memperkuat sektor UMKM sekaligus mendukung pelaksanaan Asta Cita Pemerintah,” tutur Abdul Bari.
Kegiatan literasi di Universitas Andalas ini sekaligus menegaskan komitmen Jamkrindo dalam memperkuat kolaborasi antara dunia akademik dan industri keuangan, serta menumbuhkan kesadaran generasi muda tentang pentingnya sistem penjaminan dalam mendorong inklusi keuangan nasional.





