
GUNUNGGURUH, sukabumizone.com || Desa Gunungguruh, Kecamatan Gunungguruh, menjadi pusat perhatian lewat Festival Eksplorasi Pariwisata yang digelar di kawasan P2WKSS sekaligus rintisan destinasi wisata Karang Pak-Pak, Selasa (18/11/2025). Kegiatan berlangsung meriah dan dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, H. Ade Suryaman, SH., MM, bersama jajaran perangkat daerah.
Festival ini merupakan bagian dari rangkaian pembinaan menuju penilaian Program P2WKSS tingkat Provinsi Jawa Barat yang dijadwalkan berlangsung pada 2 Desember mendatang.
Dalam sambutannya, Sekda mengapresiasi antusiasme warga serta tata penyelenggaraan kegiatan yang dinilai lebih meriah dibanding tahun sebelumnya.
“Baru kali ini P2WKSS seramai ini. Terima kasih kepada Dinas Pariwisata yang telah mengemas kegiatan dengan sangat baik,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan salam dan permohonan maaf dari Bupati dan Wakil Bupati yang pada saat bersamaan menghadiri agenda lain di Bandung dan Cisolok.
Sekda menekankan pentingnya kekompakan seluruh jajaran desa dan kecamatan dalam menghadapi penilaian P2WKSS.
“Kita sudah empat tahun berturut-turut meraih peringkat tiga. Tahun ini kita berharap bisa naik menjadi juara satu atau dua,” ucapnya disambut tepuk tangan peserta.
Ia menegaskan, keberhasilan program bukan semata kompetisi, melainkan dampaknya bagi masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, Sekda memastikan pemerintah daerah akan merealisasikan pembangunan 16 unit Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Desa Gunungguruh.
“Walaupun terjadi penyesuaian anggaran, insyaAllah 16 rumah tetap akan kita bangun. Mohon didoakan dan didukung,” katanya.
Sekda juga mengingatkan agar lokasi-lokasi yang telah ditata tetap dijaga, baik sebelum maupun sesudah penilaian.
Potensi wisata lokal seperti Karang Pak-Pak mendapat perhatian khusus. Termasuk adanya komoditas anggur lokal yang dinilai berpotensi menjadi ikon desa.
“Saya baru tahu di sini ada anggur. Ini bisa jadi ikon karena tidak semua desa memiliki,” ungkapnya.
Ia mendorong desa untuk mengembangkan paket wisata kuliner, termasuk konsep “liwetan” bagi pengunjung dari luar daerah.
Festival semakin semarak dengan lomba mewarnai yang diikuti lebih dari 1.000 anak PAUD. Sejumlah kegiatan lain digelar, antara lain, Pagelaran seni dan budaya, Gebyar pelayanan publik, Lomba liwet,Gerakan bela dan beli UMKM, Pameran produk desa.
Sekda turut mengapresiasi perangkat daerah, PKK, Dharma Wanita, MUI, Baznas, dan masyarakat Desa Gunungguruh yang memeriahkan kegiatan.
Di akhir sambutannya, Sekda menyampaikan bahwa tahun ini menjadi tahun terakhir pelaksanaan P2WKSS. Mulai tahun depan, program akan digantikan oleh Program Sri Baduga sesuai arahan Pemprov Jawa Barat.
“Apa yang kita lakukan hari ini mudah-mudahan membawa kebaikan bagi masyarakat Desa Gunungguruh,” pungkasnya.
Reporter: Restu Virmansyah
Redaktur: Ginda Ginanjar





