SUKABUMI KAB, sukabumizone.com || Upaya mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045 kembali diperkuat melalui penyelenggaraan Lokakarya Keberlanjutan Program Keluarga SIGAP di wilayah Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Kegiatan ini diinisiasi Pemerintah Kabupaten Sukabumi bersama Kementerian Desa, PDT, Dinas PMD, Dinas Kesehatan, serta Keluarga SIGAP, dengan sasaran penyelarasan program hingga ke tingkat kecamatan dan desa.
Lokakarya tersebut difokuskan untuk mendorong integrasi Program Keluarga SIGAP ke dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran desa sebagai strategi memperkuat pembangunan sumber daya manusia sejak usia dini. Program Keluarga SIGAP sendiri merupakan gerakan perubahan perilaku dengan tiga fokus utama: imunisasi rutin lengkap sesuai jadwal, cuci tangan pakai sabun, dan pemberian makanan bergizi serta camilan sehat.
Hingga Oktober 2025, pelaksanaan SIGAP di Kabupaten Sukabumi telah menjangkau 53.456 baduta dari 285 desa, dengan 3.876 kader terlatih dari 2.670 posyandu. Sebanyak 52.805 kunjungan rumah pertama telah dilakukan, disusul 2.963 kelas ibu baduta di berbagai posyandu.
“Kami melihat SIGAP sebagai pendekatan yang konkret dan berdampak langsung pada keluarga. Ini bukan sekadar program, tapi gerakan masyarakat,” ujar Nuwirman, Penasihat Advokasi Keluarga SIGAP dalam pembukaan lokakarya.
Ardi Prastowo selaku Team Leader Program Keluarga SIGAP menegaskan pentingnya dukungan desa agar program dapat berlanjut secara mandiri.
“Kami berharap desa-desa di Sukabumi dapat melanjutkan program ini secara mandiri. Dukungan Dana Desa sangat krusial untuk keberlanjutan. Kami mengajak para kepala desa berkomitmen bersama,” katanya.
Hal senada disampaikan Sappe MP Sirait, Analis Kebijakan Ahli Madya pada Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa Kemendes PDT.
“Melalui lokakarya ini, kami berharap pemanfaatan Dana Desa untuk kesehatan dasar dapat diterapkan optimal. Komitmen kami adalah memastikan setiap desa memiliki akses layanan kesehatan yang lebih baik,” ujarnya.
Dukungan pemerintah daerah juga disampaikan langsung oleh Andriyansyah Subandi, Sekretaris Dinas PMD Kabupaten Sukabumi.
“Saya mengucapkan apresiasi kepada para kepala desa yang akan mengalokasikan dana desa untuk keberlanjutan SIGAP. Program ini mencakup imunisasi, cuci tangan pakai sabun, serta makanan pendamping ASI bernutrisi, dan manfaatnya harus terus dirasakan masyarakat,” tegasnya.
Dr. Mulus Wijaya Kusuma dari Bappelitbangda Kabupaten Sukabumi menilai Keluarga SIGAP sejalan dengan program daerah dalam meningkatkan kualitas hidup dan mencegah stunting.
“Program ini mendukung peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai imunisasi dan gizi. Kami mendukung keberlanjutannya karena relevan dengan target penurunan stunting dan penguatan kesehatan keluarga,” ujarnya.
Penurunan stunting juga disorot oleh H. Cucu Sumintardi, Kepala Bidang Upaya dan Pembiayaan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi.
“Kami telah melakukan banyak intervensi untuk menurunkan stunting. Program SIGAP berjalan linier dengan upaya tersebut dan memberi dampak nyata di lapangan,” ungkapnya.
Lokakarya berlangsung selama tiga hari, 25–27 November 2025, dan diikuti 285 kepala desa dari seluruh wilayah Kabupaten Sukabumi. Peserta difokuskan pada penyusunan peta komitmen dan rencana kerja desa dalam pengintegrasian program SIGAP, termasuk alokasi anggaran untuk keberlanjutan.
Dengan hadirnya dukungan teknis dari Kementerian Desa, Dinas PMD, Dinas Kesehatan, dan Bappeda, Kabupaten Sukabumi menegaskan langkah bersama menuju terwujudnya generasi sehat, cerdas, dan produktif sebagai fondasi Generasi Emas 2045.
Redaktur: Gida Ginanjar





