SUKABUMI KOTA, sukabumizone.com || Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, meresmikan Gapura Selamat Datang atau Tugu Batas Kota senilai Rp1,9 miliar di Jalur Lingkar Selatan. Ikon baru ini, tak sekadar menjadi penanda batas wilayah, tetapi juga simbol arah pembangunan menuju kota yang lebih sejahtera, adil, dan makmur.
Pembangunan gapura yang dikerjakan CV Wikan selama 120 hari kalender mulai 17 Juli 2025 menjadi pintu gerbang resmi bagi warga maupun pendatang memasuki wilayah Sukabumi. “Makna gapura bukan hanya ornamen, tetapi cerminan komitmen pemerintah daerah menjalankan amanat konstitusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki kepada wartawan.
Ayep menyebut, peresmian gapura ini menjadi momentum mempercepat penyelesaian berbagai persoalan mendasar warga. “Pemerintah kota kini bergerak kompak bersama seluruh jajaran eksekutif, legislatif, dan Forkopimda untuk menurunkan angka pengangguran, memberantas kemiskinan ekstrem, memperbaiki rumah tidak layak huni, menata kawasan kumuh, serta memperkuat upaya penanganan stunting,” ujarnya.
Di bidang pendidikan, Ayep menargetkan rata-rata lama sekolah warga Kota Sukabumi dapat meningkat menjadi 12 hingga 14 tahun. “Kita ingin masyarakat tidak hanya masuk kota ini melalui gapura, tetapi juga masuk ke masa depan yang lebih layak, lebih berpendidikan, dan lebih produktif,” ulasnya.
Pemkot juga tengah memperkuat layanan kesehatan. RSUD R. Syamsudin S.H kini bersiap menghadirkan fasilitas kemoterapi, layanan stroke, hingga penanganan penyakit berat seperti diabetes dan hipertensi. Semua layanan dirancang agar dapat diakses peserta BPJS. “Yang tidak mampu pun harus bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang manusiawi dan berkualitas,” bebernya.
Bukan hanya itu, Ayep juga memaparkan rencana besar pengembangan kawasan investasi baru di sektor industri, pertanian, dan pendidikan. Namun, kebutuhan lahan sekitar 1.500 hektare menjadi tantangan karena luas wilayah Kota Sukabumi hanya 48 km persegi. Ia menekankan pentingnya dukungan dari Kabupaten Sukabumi agar proyek strategis ini bisa diwujudkan dan memberikan dampak ekonomi nasional. “Peresmian gapura ini adalah penanda bahwa kita memasuki fase baru pembangunan. Kota Sukabumi tidak hanya membangun fisik, tetapi membangun kesejahteraan warganya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUTR Kota Sukabumi, Sony Hermanto menyebut pembangunan gapura menelan anggaran Rp1,9 miliar dari APBD 2025. Selain gapura, tahun ini PUTR juga mengerjakan pembangunan Jembatan Kopeng dan Gedung Dekranasda, sehingga total anggaran pembangunan mencapai Rp10 miliar. “Tingkat kemantapan jalan kita targetkan naik menjadi 80 persen,” timpalnya.
Terkait kritik publik mengenai lampu penerangan ungu, Sony menjelaskan, penataan masih dalam proses dan tidak dapat diganti terburu-buru demi menghindari pemborosan anggaran. “Ya, penataan masih dalam proses dan tidak dapat diganti terburu-buru demi menghindari pemborosan anggaran,” tukasnya.
Reporter: Yance Sutejo
Redaktur: Ginda Ginanjar





