
SUKABUMI, sukabumizone.com || Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sukabumi menjadi sorotan publik setelah sebuah video keluhan warga beredar luas di aplikasi perpesanan WhatsApp dan media sosial.
Video tersebut memperlihatkan paket makanan yang diklaim sebagai jatah MBG untuk siswa selama satu minggu, namun dinilai jauh dari kata layak.
Rekaman tersebut diketahui dibuat di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi. Dalam video itu, seorang pria memperlihatkan isi paket MBG yang diterima siswa kelas 3 Madrasah Ibtidaiyah (MI) setempat. Paket makanan tersebut berisi satu butir telur rebus, susu kotak kecil, kue basah, beberapa butir anggur, dan satu buah apel.
Warga tersebut mempertanyakan kecukupan gizi dari menu tersebut. Ia bahkan menghitung secara kasar nilai paket makanan itu dan menyebut totalnya hanya berkisar Rp15 ribu untuk kebutuhan satu minggu.
Baca Juga: Hunian Hotel di Palabuhanratu Meningkat Saat Libur Nataru, Wisatawan Diimbau Cermat Cari Kamar
“Jatah MBG hari Senin di Desa Sukamaju, MI Cikakak, siswa kelas 3 MI. Susu kotak kecil tiga ribu, telur satu, jatah satu minggu,” ucapnya dalam video.
Keluhan itu memicu reaksi warganet dan masyarakat setempat. Warga menilai pelaksanaan program MBG di wilayah tersebut perlu dievaluasi karena dikhawatirkan tidak sesuai dengan tujuan awal pemerintah, yakni pemenuhan gizi anak sekolah.
Dalam video yang sama, warga juga menyampaikan harapan agar Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, turun langsung melakukan pengecekan. Ia menyebut program MBG di Palabuhanratu perlu mendapat perhatian serius agar tidak merugikan peserta
Pak Dedi, coba sidak ke Palabuhanratu. MBG-nya enggak bener,” ujarnya.
Dari rekaman video, terlihat pula kemasan makanan dengan label bertuliskan “RFF” yang diduga merupakan identitas penyedia paket MBG. Namun hingga kini, belum ada penjelasan resmi mengenai pihak penyelenggara distribusi makanan tersebut.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan dari pihak sekolah, penyedia program MBG, maupun instansi pemerintah di Kabupaten Sukabumi terkait kebenaran video tersebut dan evaluasi menu yang dipersoalkan warga. Redaksi masih berupaya mengonfirmasi pihak-pihak terkait untuk memperoleh klarifikasi resmi.( SK)





