SUKABUMIZONE.COM, SUKABUMI– Memasukai ajaran baru 2014/2015, Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, terus berupaya menerapkan Kurikulum 2013 (Kurtilas) secara serentak. Hal ini, dilakukan pemerintah guna meningkatkan kualitas mutu pendidikan agar lebih baik. Namun, ironisnya dalam mengimplementasikan program tersebut tak jarang menuai kriktik dari sejumlah guru di beberapa Sekolah Dasar (SD). Misalnya, keterlambatan pendistribusian buku panduan Kurtilas untuk tingkat SD telah berdampak pada penerapan metode pembelajaran siswa menjadi tidak maksimal.
Bahkan, sejumlah guru beranggapan pada penerapannya Kurtilas dinai terburu-buru sehingga tidak berjalan mulus karena pendukung sarana dan prasarananya tidak memadai.
Kepala SDN leuwilisung Yayat Sudrajat melalui salah seorang guru Supriati mengatakan, pelaksanaan Kurtilas harus dilaksanakan pada tahun ini. Akan tetapi, buku pegangan guru dan siswa belum diterima.” Hingga saat ini kami belum tahu kapan buku pegangan itu akan tiba di sekolah ini. Padahal, kami sangat membutuhkannya. Apalagi, untuk September 2014 sudah seharusnya ganti tema. Otomatis hal ini sangat mempangaruhi pada proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa menjadi tidak efisien,” kata Supriati kepada wartawan www.sukabumizone.com Rabu, ( 10/09).
Lebih lanjut Supriati menjelaskan, piahaknya menilai cukup bagus pada Kurtilas karena pada metodenya siswa diharapkan memiliki sikap 75 persen, pengetahuan 15 Persen dan untuk keterampilan siswa 10 persen. Apalagi, bila ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai sehingga dunia pendidikan diharapkan dapat mencetuskan tunas bangsa yang berwawasan tinggi serta memiliki sikap dan karakter yang mumpuni.” Kurtilas memang baik karena guru dituntut lebih aktif di dalam kelas untuk memancing potensi siswa. Tapi, kalau tidak ada buku panduannya kami kerepotan,” tandasnya.
Ia menambahkan, keterlambatan pendistibusian buku panduan tersebut cukup mengganggu pada penerapan Kurtilas di sekolah yang berada tidak jauh dari jalan raya itu. Selain itu, tak ayal membuat siswa menyambutnya dengan heran karena selain program tersebut baru dilakukan juga belum banyak di pahami tenaga pendidik. Namun, kendati demikian pihak sekolah tetap berusaha keras dengan cara memperoleh materi-materi yang telah didapatkan dalam pelatihan Kurtilas pada jauh-juah hari.” Kami berharap di September ini buku penunjang untuk sub tema yang ke dua segera terealisi,” pungkasnya. Dendi