GUNUNGGURUH, sukabumizone.com ll Pemerintah Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, menggelar perayaan Milangkala ke-41 Desa Kebonmanggu dengan meriah dan penuh makna.
Kegiatan yang baru pertama kali digagas oleh Kepala Desa Kebonmanggu, Rasnita Diharja, ini menjadi momentum penting bagi pemerintah desa dan masyarakat untuk berbenah serta memperkuat kebersamaan dalam membangun desa yang lebih maju dan mandiri.
Kepala Desa Kebonmanggu, Rasnita Diharja, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya kepada seluruh elemen masyarakat yang turut menyukseskan kegiatan tersebut.
“Alhamdulillah, hari ini terselenggara Milangkala Desa Kebonmanggu yang ke-41. Baru kali ini kami rintis dan gagas, mudah-mudahan ke depan bisa terus dilaksanakan secara rutin,” ujarnya. Kepada sukabumizone.com Minggu (19/10/2025).
Menurut Rasnita, rangkaian kegiatan Milangkala ke-41 diawali dengan program Raksa Kampung dan penilaian administrasi di setiap RW. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan para pengurus wilayah dalam hal administrasi pemerintahan desa.
“Dulu banyak ketua RT dan RW yang belum memiliki catatan administrasi yang lengkap. Tapi setelah diadakan lomba dan penilaian, Alhamdulillah sekarang semuanya sudah memiliki buku-buku administrasi lengkap. Tim penilai juga turun langsung ke setiap RW,” jelasnya.
Selain penataan administrasi, kegiatan Milangkala juga berpengaruh besar terhadap peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Hal ini sekaligus menjadi bagian dari dukungan Desa Kebonmanggu dalam Lomba Gapura Seribaduga tingkat Provinsi Jawa Barat.
“Sekarang masyarakat sudah sadar pentingnya kebersihan. Karena dinilai, mereka jadi berlomba-lomba menjaga lingkungan agar rapi dan indah,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Rasnita juga memberikan reward bagi ketua RT dan RW yang berhasil menggerakkan warganya untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan Milangkala. Menurutnya, hal itu penting sebagai motivasi agar semangat gotong royong terus tumbuh di tengah masyarakat.
“Ulang tahun desa ini menjadi ajang introspeksi dan koreksi. Setelah 41 tahun berdiri, semoga Desa Kebonmanggu bisa semakin baik dan maju,” tegasnya.
Perayaan Milangkala ke-41 juga menampilkan berbagai kreasi seni, budaya lokal, serta hasil bumi dari tiap wilayah. Bahkan permainan tradisional anak-anak yang hampir punah kembali ditampilkan, menambah semarak suasana perayaan.
“Saya sempat pesimis tentang partisipasi masyarakat, tapi ternyata antusiasme mereka luar biasa. Semua RW menampilkan kreasi seni dan budaya lokalnya. Ini bukti bahwa potensi masyarakat masih sangat besar,” ungkap Rasnita dengan bangga.
Dalam 9 tahun kepemimpinannya, Rasnita berhasil membawa Desa Kebonmanggu naik status dari desa tertinggal menjadi Desa Mandiri.
“Alhamdulillah, dulu Desa Kebonmanggu masuk kategori tertinggal. Kini sudah menjadi Desa Mandiri. Itu capaian kami selama menjabat,” katanya.
Ke depan, ia berkomitmen untuk terus menjadikan Milangkala sebagai agenda tahunan yang tidak hanya bernuansa budaya, tetapi juga berdampak ekonomi bagi masyarakat.
“Insya Allah kegiatan Milangkala akan kami jadikan momen rutin. Ke depan kami akan integrasikan dengan kegiatan peringatan HUT RI di bulan Agustus, agar lebih meriah dan berdampak luas,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Gunungguruh, Kusyana, memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan Milangkala ke-41 Desa Kebonmanggu. Ia menilai kegiatan ini mencerminkan kekompakan antara pemerintah desa dan masyarakat.
“Saya sangat mengapresiasi inisiatif Kepala Desa dan seluruh elemen masyarakat yang telah berpartisipasi. Kegiatan seperti ini tidak hanya mempererat kebersamaan, tapi juga menjadi ajang pembelajaran bagi desa lain dalam membangun kemandirian,” ujar Kusyana.
Perayaan Milangkala ke-41 Desa Kebonmanggu ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat mampu menciptakan perubahan positif.
Redaktur: Gina Ginanjar