>
Walikota Sukabumi, H. Mokhamad Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si. menandaskan, semua pihak tentu memaklumi, apabila hampir dalam setiap bentuk seni dan budaya Sunda, termasuk bahasa Sunda, secara intrinsik terkandung makna-makna filosofis yang dalam, serta sangat berguna bagi upaya pemeliharaan keluhuran budi pekerti.
Untuk itu, Walikota Sukabumi mengharapkan kepada semua pihak, agar kegiatan pengembangan seni dan budaya daerah khususnya Sunda, tidak hanya sebatas pada kegiatan sosialisasi dan diskusi saja, akan tetapi harus berkelanjutan, baik di masyarakat maupun di persekolahan.
Ditandaskannya, apabila dalam pelaksanaannya berbenturan dengan masalah klasik, seperti kesulitan dalam sarana dan prasarana atau pembiayaan, hal tersebut dapat diatasi dan ditangani. Ditandaskan pula, Pemerintah Kota Sukabumi, dari aspek kebijakan memberikan ruang bagi pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah. Antara lain tercermin dalam misi pertama Kota Sukabumi, yakni mewujudkan sumber daya manusia yang beriman, bertaqwa dan berbudaya.
Walikota Sukabumi mengatakan, semua pihak tentu menyadari, bahwa pembangunan tanpa menyertakan matra kebudayaan, hanya akan melahirkan keserakahan dan ketidak-adilan. Namun demikian, kebudayaan yang dikembangkan oleh semua pihak, semestinya kebudayaan yang dapat mempertinggi derajat kemanusiaan.
Walikota Sukabumi juga mengungkapkan, apabila mencermati fenomena bangsa yang terjadi saat ini, semua pihak tentu merasa prihatin. Karena mayoritas bangsa khususnya generasi muda, semakin kurang memerhatikan dan menyukai seni budaya bangsa sendiri. Hal tersebut terjadi, sebab ada kecenderungan pada lunturnya nasionalisme dan rasa kebangsaan, khususnya di kalangan generasi muda.
Bahkan menurut Walikota Sukabumi, Pancasila yang selama ini telah berhasil menjadi pandangan hidup dalam berbangsa dan bernegara, serta telah menjadi kekuatan pemersatu bangsa, sudah amat jarang disebut-sebut lagi, dalam keseharian hidup mayoritas bangsa. SZ
>
Walikota Sukabumi, H. Mokhamad Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si. menandaskan, semua pihak tentu memaklumi, apabila hampir dalam setiap bentuk seni dan budaya Sunda, termasuk bahasa Sunda, secara intrinsik terkandung makna-makna filosofis yang dalam, serta sangat berguna bagi upaya pemeliharaan keluhuran budi pekerti.
Untuk itu, Walikota Sukabumi mengharapkan kepada semua pihak, agar kegiatan pengembangan seni dan budaya daerah khususnya Sunda, tidak hanya sebatas pada kegiatan sosialisasi dan diskusi saja, akan tetapi harus berkelanjutan, baik di masyarakat maupun di persekolahan.
Ditandaskannya, apabila dalam pelaksanaannya berbenturan dengan masalah klasik, seperti kesulitan dalam sarana dan prasarana atau pembiayaan, hal tersebut dapat diatasi dan ditangani. Ditandaskan pula, Pemerintah Kota Sukabumi, dari aspek kebijakan memberikan ruang bagi pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah. Antara lain tercermin dalam misi pertama Kota Sukabumi, yakni mewujudkan sumber daya manusia yang beriman, bertaqwa dan berbudaya.
Walikota Sukabumi mengatakan, semua pihak tentu menyadari, bahwa pembangunan tanpa menyertakan matra kebudayaan, hanya akan melahirkan keserakahan dan ketidak-adilan. Namun demikian, kebudayaan yang dikembangkan oleh semua pihak, semestinya kebudayaan yang dapat mempertinggi derajat kemanusiaan.
Walikota Sukabumi juga mengungkapkan, apabila mencermati fenomena bangsa yang terjadi saat ini, semua pihak tentu merasa prihatin. Karena mayoritas bangsa khususnya generasi muda, semakin kurang memerhatikan dan menyukai seni budaya bangsa sendiri. Hal tersebut terjadi, sebab ada kecenderungan pada lunturnya nasionalisme dan rasa kebangsaan, khususnya di kalangan generasi muda.
Bahkan menurut Walikota Sukabumi, Pancasila yang selama ini telah berhasil menjadi pandangan hidup dalam berbangsa dan bernegara, serta telah menjadi kekuatan pemersatu bangsa, sudah amat jarang disebut-sebut lagi, dalam keseharian hidup mayoritas bangsa. SZ