SUKABUMI — Dinas Kesehatan Kota Sukabumi lakukan pemeriksaan Filariasi atau penyakit kaki gajah dengan cara Survei Darah Jari (SDJ) terhadap atusan warga didua Rukun Tetangga (RT) Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole. Hal tersebut, dilakukan setelah adanya seorang remaja berusia 13 tahun di kelurahan tersebut meninggal dunia akibat diduga terjangkit penyakit kaki gajah.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Lulis Delawati menerangkan, sekitar 300 warga yang saat ini mendapatkan pemeriksaan dengan rentan usia warga mulai dari tujuh tahun hingga lanjut usia. “Setelah penyakit tersebut memakan korban, kami langsung mengambil langkah antisipasi sejak dini,” terang Lulis kepada wartawan Kamis, (9/3).
Sehingga pihaknya langsung mengambil langkah antisipasi sejak dini. Selain itu, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan secara masal ini juga mencegah penyebaran penyakit serupa kepada warga lainnya. Bahkan, untuk mempermudah dalam melakukan tes SDJ ini pihak Dinkes yang dibantu Polres Sukabumi Kota mendatangi warga secara door to door. “Dipilihnya dua RT di kelurahan tersebut karena merupakan daerah suspek,” ulasnya.
Sebanyak, 300 warga yang mendapatkan pemeriksaan saat ini dikhawatirkan ikut tertular penyakit kaki gajah. Jika tidak tertangani bisa menyebabkan pembengkakan di bagian kaki hingga daya tahan tubuh menurun. “Pemeriksaan Filariasis ini akan terus kami lakukan untuk mencegah penyebarannya. Masyarakat juga diimbau untuk segera melapor jika ada warga di daerahnya yang tertular kaki gajah,” ujarnya.
Penyakit ini disebabkan infeksi dari cacing Filaria seperti Wuchereria bancrofti, Brugia malaria atau Brugia timori yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. “Meski, penyakit kaki gajah ini tidak menular dari satu orang ke orang lainnya. Namun, untuk antisipasi kami secepatnya mengambil langkah ini,” paparnya.
Salah seorang warga sekitar, Rahman Bukhori mengulas, jumlah warga yang tinggal didaerahnya tersebut ada 328 jiwa. Kasus kematian seorang remaja yang diduga terjangkit kaki gajah ini bukan karena penyakit tersebut tetapi ada penyakit penyerta lainnya. “Kami apresiasi langkah dinkes yang langsung turun ke lokasi dengan cara memeriksa kondisi kesehatan warganya untuk mencegah penyebaranpenyakit ini,” singkatnya. Rol





