SUKABUMI Kab,- Hanya berselang tiga hari dari kejadian tenggelamnya dua warga Kota Sukabumi di Pantai Kadaka Kamboja, Kec. Cikakak, Minggu (24/7) lalu, kejadian serupa terjadi di Pantai Pangumbahan Ujunggenteng, Kec. Cicarap, Kab. Sukabumi, Rabu (27/7) kemarin pukul 7.00 WIB.
Kecelakaan laut (laka laut) tersebut, menimpa tiga orang mahasiswa Universitas Marcuabuana, Jakarta. Dari tiga orang mahasiswa warga Bogor itu, satu orang hilang tenggelam akibat digulung ombak hingga akhirnya hilang ditelan gelombang, Sedangkan dua korban lagi, berhasil diselamatkan oleh wisatawan mancanegara (bule) yang sedang bermain surfing.
Korban yang hilang, yakni Raditia Hadi Pratama (21) warga Komplek Vila Ciomas Indah Blok G I No. 13, Bogor. Hingga saat ini, jasad korban belum ditemukan dan masih dalam pencarian petugas Satpolair Wil. Palabuhanratu dibantu tim SAR Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kab. Sukabumi.
Adapun ciri-ciri korban Raditia, saat berenang hanya mengenakan celana pendek coklat yang di sebelah kirinya bertuliskan “RIRI”. Ciri fisiknya, tinggi badan sekitar 165 cm, kulit sawo matang, rambut hitam pendek lurus.
Sedangkan korban selamat, yakni Rangga (19) warga Komplek Bukit Cimanggu City U 12 A, No. 9 RT 07/RW 14, Bogor dan Rahadian Rizki (19) beralamat sama dengan korban Raditia sehubungan masih saudara.
“Mereka datang ke Pantai Pangumbahan, Ujunggenteng, sengaja untuk berekreasi ke pantai. Terlebih sekarang ini, kawasan objek wisata Pantai Pangumbahan sedang ditata oleh pemda sehingga menyedot minat wisatawan, termasuk ketiga mahasiswa ini,” kata Kasatpolair Wilayah Palabuhanratu, Ajun Komisaris Amran Kusnandar ketika ditemui di Makopolair, Palabuhanratu, Kamis (28/7).
Menurut dia, kronologis kejadian laka laut tersebut, bermula saat ketiga mahasiswa itu sedang mandi dan berenang di Pantai Pangumbahan, tanpa terasa posisi mereka sudah maju ke tengah laut. Ketika mereka sedang asyik bercengkrama di pantai, tiba-tiba datang ombak besar yang menghantam mereka. Tak pelak, ketiganya langsung digulung ombak hingga akhirnya terseret ke tengah laut. Apalagi, cuaca laut di Pantai Pangumbahan sedang tidak bersahabat. Selain ombak dan gelombangnya besar, anginnya pun bertiup kencang.
Kendati sejak Rabu kemarin tiga anggota Pos Satpolair Pantai Ujunggenteng sudah melakukan pencarian jasad Raditia, lanjut dia, namun hingga Kamis petang pukul 18.00 WIB, jasad korban masih belum ditemukan.
Upaya pencarian hingga hari kedua pascakejadian, masih melakukan pencarian di darat dengan menyusuri di sepanjang pantai. Kondisi itu mengingat keadaan cuaca di lokasi Pantai Pangumbahan, Ujunggenteng, tidak bersahabat.
“Ombak dan gelombangnya besar dan anginnya pun cukup kencang, sangat riskan apabila melakukan pencarian di laut. Bahkan tim SAR yang sudah berangkat dari Palabuhanratu ke Ujunggenteng menggunakan perahu, kemungkinan besar ketika sampai di lokasi, tidak akan melakukan pencarian di laut. Tim SAR pun sementara akan melakukan penyisiran di darat dulu. Apabila cuacanya normal lagi, baru kita akan menurunkan speedboat. Mudah-mudahan pencarian jasad Raditia ini secepatnya ditemukan,” tuturnya.Red