SUKABUMI — Bupati Sukabumi Marwan Hamami meminta masyarakat mewaspadai gelombang tinggi laut selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Gelombang tinggi itu bisa memicu pasang air laut sehingga luapannya mencapai pesisir pantai.
“Sekarang telah mulai masuk musim angin barat yang diperkirakan sampai Maret, biasanya pada musim ini gelombang serta ombak cukup tinggi yang dipicu angin berhembus cepat. Sehingga ini harus diwaspadai semua pihak apalagi sekarang musim liburan yang beberapa titik pantai banyak didatangi wisatawan,” ujarnya di Sukabumi.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan laut, maka pihaknya telah menyiagakan relawan yang berkoordinasi dengan anggota TNI, Polri serta Basarnas Pos Sukabumi dan SARDA Kabupaten Sukabumi.
Tapi untuk saat ini, gelombang masih bisa dikatakan normal walaupun telah mulai ada peningkatan. “Karena itu untuk meminimalisasikan adanya kejadian semua harus waspada serta wisatawan pun tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu terjadinya kecelakaan laut,” paparnya.
Namun, pihaknya juga mengimbau kepada warga maupun wisatawan agar tidak percaya dengan informasi hoaks pasca tsunami yang terjadi perairan laut Selat Sunda yang memporak-porandakan sebagaian wilayah Lampung serta Banten.
“Musim angin barat merupakan fenomena alam yang setiap tahun terjadi serta untuk warga pesisir kami yakin telah mengetahui cara bertindak dan nelayan pun diimbau agar tidak melaut jika gelombang tinggi,” katanya.
Marwan mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menerima informasi adanya kecelakaan, namun diharapkan tidak terjadi. Maka dari itu, seluruh jajaran pemerintahan yang ada di Kabupaten Sukabumi untuk selalu siaga 24 jam jika terjadi bencana dampaknya bisa diminalisasikan.
Sementara, informasi yang dihimpun dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk tinggi gelombang di perairan laut Jabar khususnya Sukabumi 1,25-2,5 meter dengan kecepatan angin 3-10 knots. (red)