
SUKABUMI KOTA — Rencana pembangunan pasar baru disekitar Pasar Pelita Kota Sukabumi, menuai protes sejumlah pedagang khususnya para pedagang yang berada di Blok A Pasar Pelita, Senin (29/08/2022).
Salah Seorang Pedagang Kelontong Apang Mustofa mengatakan, para pedagang di blok A merasa resah dengan adanya rencana pembangunan pasar baru di sekitarannya. Apalagi, pasar baru akan berpotensi mengakibatkan akses jalan tertutup.
“Kami para pedagang berharap rencana pembangunan pasar itu dihentikan soalnya akan mengakibatkan akses jalan tertutup. Di tambah, pembelinya belum stabil di Pasar Pelita,” kata Apang kepada www.sukabumizone.com, Senin (29/08).

Sementara itu Seorang Pedagang Daging Juno Patoren mengaku, merasa kaget tiba-tiba ada rencana pembangun pasar baru tanpa ada sosialisasi terlebih dahulu ke para pedagang. ” Ya, khususnya bagi para pedagang di blok A yang akan terkena imbas. Sejauh ini kami kurang nurut gimana ke pemerintah, selalu mengikuti program pemerintah,” keluhnya.
Masih kata Juno, seharusnya Pasar Pelita itu ramai pembeli bukan sebaliknya. Belum lagi para pedagang diberatkan dengan tingginya harga kios yang mencapai Rp 40 juta per meter.
” Kami berharap pemerintah kota menuruti apa yang pedagang mau yaitu, hentikan rencana pembangunan tersebut dengan cara tidak mengeluarkan IMB,” pungkasnya
Di tempat terpisah Humas PT Fortunido Sonya Yuliana menjelaskan, sejumlah pedagang mendatangi kantornya dan menanyakan terkait rencana pembangunan pasar tepat di samping blok A.
” Kalau memang itu terjadi, jelas merugikan para pedagang begitupun kami sebagai pengembang. Saat ini kami tengah mencari informasi dan yang kami tau itu lahan KAI di sewakan namun, oleh pihak ketiga akan di bangun pasar baru sehingga membuat resah para pedagang,” tandasnya.
Menurutnya, para pedagang mendorong pihak pengembang untuk berkoordinasi dengan pemerintah kota.
” Sebab, wewenang menerbitkan izin itu tugas pemerintah. Kami akan menyampaikan aspirasi pedagang bahwa rencana pembangunan pasar baru harus digagalkan,” pungkasnya.
Penulis. : Rizqi Taufiq Hidayat
Redaktur : Andi




