CIKEMBAR — Mahasiswa STAI Syamsul Ulum Sukabumi yang sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN) melaksanakan Pembuatan Lubang Biopori di Mts alfajariah Kampung Sedamukti Desa Bojong Raharja Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, Senin (29/08/2022).
Kepala Desa (Kades) Bojong Raharja Henhen melalui Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Bojong Raharja Taufik Hidayat mengatakan, Lubang Biopori adalah sebuah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dan akan memicu munculnya biopori secara alami di dalam tanah.
” Kali ini para Mahasiswa STAI Syamsul Ulum Sukabumi, tengah membuat lubang biopori yang merupakan metode alternatif untuk meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah,” kata Taufik kepada www.sukabumizone.com, Selasa (30/08).
Para mahasiswa juga menjelaskan kepada murid Mts alfajariah tentang pemilahan sampah dan pemanfaatan sampah organik melalui lubang resapan biopori.
” Tujuannya kegiatan ini adalah menerangkan kepada murid Mts alfajariah agar mengurangi penumpukan sampah organik dan meningkatkan cadang air di dalam tanah melalui lubang biopori,” ucapnya.
Ia berharap, masyarakat bisa mengurangi masalah sampah khususnya di Kampung Sedamukti umumnya di Desa Bojong Raharja.
” Ya, harapan kedepannya semoga masyarakat terbiasa memilah sampah rumah tangga, sampah organik dan lainnya, meningkatkan proses penyerapan air tanah. Sehingga ketika kemarau, air di dalam tanah tetap ada,” pungkasnya.
Ditempat yang berbeda Mahasiswa STAI Syamsul Ulum Annisa Nurul mengatakan, prinsip kerja lubang biopori sangat sederhana.
” Lubang yang kita buat kemudian diberi sampah organik yang akan memicu biota tanah seperti cacing dan semut dan akar tanaman untuk membuat rongga-rongga (lubang) di dalam tanah yang disebut biopori. Rongga-rongga (biopori) tersebut akan menjadi saluran bagi air untuk meresap kedalam tanah,” paparnya.
Ia menambahkan, ada berbagai manfaat dari pembuatan lubang biopori.
” Lubang biopori adalah teknologi sederhana yang tepat guna dan ramah lingkungan. Lubang biopori ini berguna untuk meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah. Sehingga mampu mengurasi resiko banjir akibat meluapnya air hujan, teknologi ini juga mampu meningkatkan jumlah cadangan air bersih di dalam tanah,” pungkasnya.
Penulis : Reiza