SUKABUMIZONE.COM, SUKABUMI– Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cileutik Desa Bojongtipar Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, membutuhkan dua lokal Ruangan Kelas Baru (RKB) untuk menunjang kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa yang saat ini masih dinilai minim. Sebab, jumlah siswa tidak sebanding dengan lokal kelas yang ada. Dilihat dari data yang ada kelas satu diisi dengan 32 siswa, kelas dua 23 siswa, kelas tiga 33 siswa, kelas empat 39 siswa, kelas lima 38 siswa dan kelas enam 34 siswa yang seharusnya standar perkelas diisi dengan 28 siswa.
Kepala SDN Cileutik Ujang Suryana S.Pd menjelaskan, jumlah siswa di sekolahnya sebanyak 199 siswa dan enam Rombongan Belajar (Rombel) serta memiliki tujuh lokal kelas satu diantaranya digunakan untuk kantor. “Dengan kondisi seperti ini siswa harus rela berdasakan. Tak hanya itu guru juga harus betul-betul konsentrasi, Sebab, dalam satu ruangan kelas terpaksa diisi oleh jumlah siswa yang tidak sesuai standar minimum tentunya mengganggu konsentrasi kami,” jelas Ujang kepada www.sukabumizone.com, Senin (23/9).
Menurut Ujang, meski masih kekurangan jumlah kelas pihaknya tetap menjalankan tugas untuk memberikan materi pembelajaran kepada siswa dengan baik. Walapun, kekeruangan kelas tersebut sedikit berdampak pada proses pembelajaran. “Kami sudah berusa mengajukan pada pemerintah terkait. Ya, sekarang tinggal menunggu saja,” ulasnya.
Ia berharap, secepatnya pemerintah memberikan bantuaan ke sekolah yang dipimpinnya supaia lebih nyaman dalam KBM. “Mudah-mudahan sekolah ini secepatnya mendapatkan bantuan untuk RKB demi kenyamanan dalam KBM,” paparnya.
Bupati Sukabumi Sukmawijaya mengatakan, bantuan untuk sekolah yang kekurangan sarpras karena rusak atau kurang di Kabupaten Sukabumi telah menjadi agenda pemerintah. “Namun, yang jadi persoalan adalah anggaran pemerintah yang tidak sebanding dengan jumlah sekolah rusak saat ini.” tandasnya.
Meski demikian pihaknya akan berupaya mengalokasikan bantuan semaksimal mungkin. “Sementara ini kami harap pihak sekolah dapat bersabar. Ya, pelihara dulu apa yang ada saat ini,” pungkasnya. Bambang