
SUKABUMI KOTA, sukabumizone.com || Dewan penasehat PGRI Dudung Nurullah Koswara angkat suara terkait beredar video pelajar yang melakukan perundungan terhadap siswi SD di Ternate, Maluku Utara baru-baru ini.
Menurutnya fenoma anak zaman sekarang ini hidup di dua realitas, yaitu realitas maya dan realitas nyata.
“Jadi anak hari ini terbagi dua dimensi, seperti split personality. Di satu sisi ia hidup di dunia nyata, dan di sisi lain hidup di dunia maya bersama teman netizennya, dan dunia imajinasinya,” ujarnya yang juga sebagai Kepala Sekolah SMAN 1 Parungpanjang, Selasa (29/11).
Baca juga: Realisasikan Program P5, Pelajar SDN Cipicung Panen Kangkung
Dudung menjelaskan, bahwa anak hari ini hidup dengan realitas yang kompleks. Yaitu hidup dengan dunia bebas nilai dan hidup di dunia yang penuh aturan. Faktanya sejumlah anak jadi korban akibat informasi hoax, dan tayangan audiovisual lainnya, sehingga tindakan kekerasan teredukasi langsung oleh kehidupan dunia maya.
“Menteri Pendidikan menyebutkan ada 3 dosa besar pendidikan yang harus dihindarari anak didik kita, yaitu kekerasan seksual, intoleransi, radikalisme. Jadi anak didik hari ini, benar-benar sangat tidak mudah diedukasi untuk menjadi pribadi-pribadi yang berkarakter,” terangnya.
Dengan begitu, ia menekankan hal-hal yang sifatnya intoleran radikal dan kekerasan seksual sejatinya harus diminimalisir untuk anak didik bangsa.
Baca juga: Pelajar di Sukabumi Tewas Dibacok Rival Sekolah, Polisi Ungkap Penyebabnya
“Salah satu cara menanamkan nilai moral spiritual anak didik, dalam dunia digital adalah dengan memberikan tayangan inspiratif spiritualistik yang menyentuh anak, seperti satu gambar mewakili 1.000 kata-kata,” tukas pendidik yang juga penulis ini.
Ia juga menjelaskan peran guru sesuai dengan ajaran trilogi Ki Hadjar Dewantara, Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Artinya di depan memberi teladan, di tengah membangun kemauan, di belakang memberi dukungan moral.
“Kini tenaga pendidik harus esktra memahami perkembangan zaman, agar mampu memerangi dampak negatif digitalisasi teknologi pada anak didik,” pungkasnya.
Reporter : Ami Wiransyah
Redaktur : Surya Adam




