WARUNGKIARA, sukabumizone.com || Pemerintah Desa (Pemdes) Kertamukti, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, mengeluarkan himbauan kepada warganya untuk waspada terhadap curah hujan tinggi dan angin kencang di saat memasuki musim pancaroba. Hal ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk mengurangi risiko bencana yang dapat terjadi akibat cuaca ekstrem, Kamis (17/10/2024).
Kepala Desa Kertamukti Dede Kusnadi, menyampaikan bahwa curah hujan yang tinggi dan angin kencang dapat menyebabkan berbagai masalah seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
BacaJuga
“Baru – baru ini dampak dari cuaca ekstrim ada tujuh unit rumah warga di desa Kertamukti yang rusak berat, sedang dan ringan serta banyak pohon – pohon yang bertumbangan, oleh karena itu, Kami menghimbau kepada masyarakat Desa Kertamukti untuk selalu tingkatkan kewaspadaan dan kesiap siagaan menghadapi potensi cuaca ekstrim, curah hujan tinggi dan angin kencang.
“Hindari berada di bawah atau sekitar pohon besar, pangkas pohon atau dahan yang sudah tua atau lapuk yang berada di sekitar rumah serta perbaiki atau perkuat atap rumah,” imbaunya.
Selain itu, kami juga telah melakukan berbagai langkah persiapan dan mitigasi bencana seperti giat gotong royong bersama warga, dengan membersihkan saluran air, mengecek kondisi bangunan dan fasilitas umum.
“Kami dari pemerintah desa dalam setiap kegiatan keagamaan di masjid dan kegiatan kemasyarakatan lainnya selalu mengingatkan warga untuk meningkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), di antaranya tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyebabkan tersumbatnya saluran air dan memperparah genangan air, serta dapat menimbulkan sarang penyakit,” tuturnya.
Sambung Dede, kita juga mengimbau kepada seluruh warga untuk tetap tenang dan kooperatif dalam menghadapi situasi darurat apabila terjadi bencana.
“Dengan adanya himbauan ini diharapkan warga Desa Kertamukti dapat lebih waspada dan siap menghadapi kondisi cuaca ekstrem di musim hujan ini. Semoga dengan langkah preventif yang dilakukan, dampak dari bencana alam dapat diminimalisir,” pungkasnya.
Reporter : Ginda Ginanjar
Redaktur : Reiza
