CIKEMBAR, sukabumizone.com || Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, meresmikan sumur bor dan pipanisasi yang dibangun oleh Yayasan Kitabisa dan Salamsetara, di Kampung Batununggul, Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, Selasa (19/11/2024).
Selain Sekda, peresmian Pipanisasi untuk Kesejahteraan Desa dari Program Water Guardian itu, juga dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cikembar, seluruh jajaran Yayasan Kitabisa, Salamsetara, dan Winakara Foundation, serta masyarakat setempat.
“Hari ini saya mewakili Pak Bupati untuk meresmikan sumur bor dan pipanisasi di Kampung Batununggul, Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, ” kata Sekda Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, kepada sukabumizone.com, Selasa (19/12).
Menurutnya, ini merupakan kebanggaan bagi Kabupaten Sukabumi. Oleh karena itu, atas nama pribadi dan pemerintah, Ade mengucapkan terima kasih, karena kegiatan pembangunan sumur bor dan pipanisasi ini tidak sepeser pun uang dari Pemda.
“Artinya, ini merupakan kolaborasi dengan pihak Yayasan Kitabisa. Dari Kitabisa, anak-anak disini kreatif mengajukan permohonan. Saya juga berpesan tadi melihat hasilnya, itu sangat baik,” ujarnya.
Menurut informasi yang didapat, sambung Ade, di wilayah ini airnya itu mengandung zat besi yang tinggi, sehingga kurang baik untuk dikonsumsi. Maka dari itu, dengan adanya sumur bor dengan kedalaman 80 meter dan pipanisasi yang bisa mengairi 50 Kepala Keluarga (KK) ini bisa mensejahterakan masyarakat.
“Kami berharap program ini tidak berhenti sampai disini. Jadi, ini bisa dijadikan percontohan, dan Yayasan Kitabisa sudah membangun empat sumur bor dan pipanisasi di Kabupaten Sukabumi,” ujarnya.
Di lokasi yang sama, Manager Program Development di Yayasan Kitabisa dan Salamsetara, Annisa Rindra Utami mengatakan, program Water Guardian adalah salah satu pilar program.
“Jadi, selain dari pembangunan sumur bor dan pipanisasi kita juga menyasar ke kesehatan, kemanusiaan, pemberdayaan, pendidikan, dakwah advokasi dan banyak lagi yang lainya,” ujar Annisa.
Ia menjelaskan, pembangunan sumur bornya itu setahun yang lalu. Namun, perlu diapresiasi meskipun sudah berjalan satu tahun kondisi sumur bor masih dalam keadaan baik, hanya saja ada satu kendala yaitu air tidak bisa langsung mengalir langsung kerumah warga.
“Maka dari itu, kita lakukan asesmen kemudian membangun pipanisasi. Jadi yang dulunya warga harus ngambil air yang lumayan cukup jauh dari sumur bor yang kita bangun, sekarang air sudah bisa mengalir secara langsung ke masing-masing rumah,” tuturnya.
Annisa, mengajak kepada seluruh masyarakat agar merawat sumur bor dan pipanisasi ini serta mempergunakan air secara bijak. “Jadi, pemakaian airnya harus dengan bijak, supaya sumber airnya bisa dipergunakan jangka panjang,” pungkasnya.
Redaktur: Ruslan AG