SUKABUMIKOTA–Operasi beras murah di pasar tradisional di Kota Sukabumi ternyata tidak berdampak signifikan terhadap penurunan harga beras di pasaran. Harga pasaran beras sampai saat ini masih melambung tinggi mencapai Rp 7.800/kg. Padahal semula harga beras berkisar Rp 7.200/kg. “Saya rasa operasi beras murah oleh pemerintah belum optimal menurunkan harga beras di pasaran. Padahal belum lama ini, di pasaran telah dilakukan operasi beras murah,” kata seorang ibu rumah tangga, Dewi Ratnasari. Ia mengatakan, saat ini harga beras di pasaran, khusus kualitas sedang mencapai Rp 7.800/kg, harga beras kualitas biasa Rp 6.600/kg serta harga beras kualitas bagus mencapai Rp 9.200/kg. “Hal itu menunjukkan harga beras di pasaran Kota Sukabumi relatif masih melambung tinggi. Bayangkan saja, khusus beras kualitas sedang semula di pasaran hanya Rp 7.200/kg, kini berkisar Rp 7.800/kg,” katanya. Ia berharap pemerintah berusaha menurunkan harga beras di pasaran, karena bakal makin menyengsarakan masyarakat. Terlebih lagi bila pemerintah merealisasikan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Keluhan serupa diutarakan ibu rumah tangga lainnya, Ny. Tiam. Menurutnya, kenaikan harga beras belakangan ini sangat memberatkan. Pasalnya kenaikan harga beras berkisar 30 persen. Ia mengakui, kenaikan harga beras dipasaran mulai meroket memasuki bulan November 2011 lalu, hingga Februari 2012 ini. Rata-rata harga pasaran beras mencapai Rp 7.800/kg. “Sayangnya meski kenaikan harga beras sudah berlangsung lama, namun tanpa disertai usaha pemerintah untuk menurunkan harga beras melalui operasi beras murah dipasaran lokal Sukabumi,” katanya. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Kota Sukabumi, Dudi Fatuljawad, mengatakan, guna menekan harga beras dipasaran agar tidak terus melambung, beberapa pekan terakhir ini telah dilakukan operasi beras murah di seluruh kelurahan dan kecamatan. “Operasi beras bertujuan untuk menurunkan harga beras agar tidak terus melambung,” tegasnya. sumber:GM