SUKABUMIZONE.COM,SUKABUMI–Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Sukabumi, berkolaborasi dengan Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, menggelar pelatihan BT&CLS yang ditujukan kepada perawat puskesmas di Kabupaten Sukabumi. Pelatihan tersebut bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menangani penderita gawat darurat karena trauma.
Ketua Panita Penyelenggara sekaligus Ketua Yayasan PPNI Kabupaten Sukabumi Unang Hidayat mengatakan, pelatihan BT&CLS diperlukan karena masih tingginya tingkat kematian dan kecacatan akibat kegawat-daruratan (emergency case) pada kejadian kecelakaan transportasi, industri, rumah tangga, gejolak sosial (terorisme, konflik masyarakat, kejahatan dan kekerasan) dan bencana alam .
“Penyebab tingginya angka kematian dan kecacatan akibat kegawatdaruratan tersebut adalah tingkat keparahan, kurang memadainya peralatan, sistem yang belum memadai dan kurangnya pengetahuan serta keterampilan dalam penanggulangan penderita gawat darurat,” kata Unang.
Menurutnya, pengetahuan penanggulangan penderita gawat darurat memegang porsi besar dalam menentukan keberhasilan pertolongan. Pada banyak kejadian, banyak penderita gawat darurat yang justru meninggal atau mengalami kecacatan yang diakibatkan oleh kesalahan dalam melakukan pertolongan (kesalahan petugas). “Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan penanggulangan penderita gawat darurat pada perawat terutama pegawai puskesmas yang berada pada jalur rawan kecelakaan, puskesmas PONED dan puskesmas yang berada pada daerah rawan bencana alam,”tuturnya.
Perlu diketahui perawat merupakan petugas yang berada digarda depan dalam penanggulangan penderita gawat darurat. Sebab itu, pengetahuan dan keterampilan penanggulangan penderita gawat darurat trauma mutlak harus dikuasai.
Sedangkan konsep yang melatarbelakangi pelatihan BT&CLS yakni terbentuknya pendekatan ABCDE (Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exposure) untuk mengevaluasi dan menanggulangi penderita cedera. Pelatihan BT&CLS menekankan bahwa cedera dapat menyebabkan kematian, maka mempelajari konsep ini sangat penting agar semakin efektif memberi pertolongan penderita gawat darurat trauma.
“Dengan Pelatihan BT&CLS ini, diharapkan Perawat puskesmas yang berada pada jalur rawan kecelakaan, puskesmas PONED dan puskesmas yang berada pada daerah rawan bencana alam memahami dan mampu melaksanakan penanganan gawat darurat pada penderita karena trauma”, harapnya. Sep