• Daerah
  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
Kamis, Agustus 21, 2025
Sukabumizone
  • HOME
  • NUANSA DESA
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Politik
  • Olahraga
  • BERITA
    • PENDIDIKAN
    • INFO
      • Info Layanan
      • TV
      • Lalulintas
      • LBH Pers
      • PROFIL
        • Profil Kecamatan
        • Profil Desa
        • Profil Polsek
        • Profil SMK/Sederajat
        • Profil Sekolah Dasar
        • PAUD
        • PGRI
        • PPNI
        • Profil Yayasan
        • Teras
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • PROMO
      • Kuliner
      • Promo-Sukabumi
No Result
View All Result
  • HOME
  • NUANSA DESA
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Politik
  • Olahraga
  • BERITA
    • PENDIDIKAN
    • INFO
      • Info Layanan
      • TV
      • Lalulintas
      • LBH Pers
      • PROFIL
        • Profil Kecamatan
        • Profil Desa
        • Profil Polsek
        • Profil SMK/Sederajat
        • Profil Sekolah Dasar
        • PAUD
        • PGRI
        • PPNI
        • Profil Yayasan
        • Teras
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • PROMO
      • Kuliner
      • Promo-Sukabumi
No Result
View All Result
Sukabumizone
No Result
View All Result
Home Berita Ekonomi

Anggota Komisi XI DPRI, Heri Gunawan Sesalkan Impor Cangkul

by
1 November 2016
in Ekonomi, HEADLINE
0

ilustrasiilustrasi

CIBADAK – Anggota Komisi XI DPRI, Heri Gunawan (HG) sesalkan realisasi impor perdana satu kontainer impor untuk diperdagangkan di Indonesia, hasil penunjukan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri kepada Perusahaan Terbatas Perusahaan Perdagangan Indonesia (PT PPI) yang berstatus BUMN. “Jika cangkul saja harus impor, apa kata dunia. hal ini seperti tanda-tanda, launching kematian kedaulatan pangan yang bukan semata-mata soal konsumsi yang berdaulat, tapi juga kedaulatan produksi,” kata HG.

Dari konteks kedaulatan produksi pangan wajib hukumnya pemerintah termasuk BUMN menguatkan industri penopang. Misalnya saja, indusri alat-alat dan mesin pertanian dalam negeri. Menurutnya, produksi cangkul tersebut tidak perlu harus ke luar negeri sebab bengkel-bengkel di Indonesia banyak yang dapat memproduksi barang tersebut. “Terdapat cara berpikir yang sesat di BUMN kita selama ini. Tugas BUMN itu bukan hanya cari untung saja, tapi ada tugas penting lain yakni menjadi agen pembangunan. Seharusnya, pemerintah dan BUMN punya komitmen yang sama, bagaimana menerjemahkan agen pembangunan lebih konkret dilapangan. Dengan mengimpor cangkul, bukannya membangun malah membunuh indusri alat-alat pertanian lokal,” tandasnya.

BacaJuga

Jelang Kongres PWI, Munir Digadang Jadi Figur Pemersatu Wartawan Indonesia

Jelang Kongres PWI, Munir Digadang Jadi Figur Pemersatu Wartawan Indonesia

21 Agustus 2025
Potret Pilu Madrasah Ambruk di Gunung Guruh, Siswa Terpaksa Belajar di Masjid dan Majelis

Potret Pilu Madrasah Ambruk di Gunung Guruh, Siswa Terpaksa Belajar di Masjid dan Majelis

20 Agustus 2025
Sanksi Gubernur KDM Disorot, DPMD Sukabumi Pastikan Dana untuk Desa Cianaga Belum Diterima

Sanksi Gubernur KDM Disorot, DPMD Sukabumi Pastikan Dana untuk Desa Cianaga Belum Diterima

20 Agustus 2025
Hadiri HUT RI ke-80 di Cisolok, Dewan Leni: Kemerdekaan Adalah Amanah

Hadiri HUT RI ke-80 di Cisolok, Dewan Leni: Kemerdekaan Adalah Amanah

19 Agustus 2025

HG menambahkan, jika kebutuhan cangkul yang 40-50 kontainer per bulan diserahkan kepada industri lokal. Maka, se berapa banyak industri lokal yang dapat berkembang sehingga bengkel dalam negeri yang kebanjiran order. “Kebutuhan itu mestinya menjadi peluang sekaligus stimulus untuk membangkitkan industri penopang kita,” ujarnya.

Dari data yang ada, alat pertanian hasil produksi lokal baru 30 persen dengan tingkat kebutuhan yang tinggi karena lahan pertanian mencapai lebih dari 1,9 juta kelometer persegi. “Harusnya ini secara stimulan menjadi peluang untuk menggerakkan industri alat pertanian lokal untuk terus berdaya. Apalagi, aturannya saat ini sekitar 40-80 persen tingkat kandungan dalam negeri. Jadi tidak ada alasan yang kuat untuk importasi. Justru harus dipandang sebagai jalan yang sesat dan menyesatkan,” paparnya.

Pemerintah harus berpikir lebih arif lagi jelas HG. Tanpa itu, maka anggaran, khususnya untuk ketahanan pangan yang terus ditingkatkan lebih dari 70 persen tidak akan efektif sehingga akan terus menguap, hilang dan mengalir ke luar negeri. “Sedang kita, hanya akan disisakan oleh masalah kedaulatan pangan yang setengah hati,” pungkasnya. Nur

Previous Post

Desa Sindangresmi Gali Potensi SDM dan SDA

Next Post

Yani, Korban Hanyut ke Dua Arus Sungai Cileungsir Ditemukan

Next Post
Yani, Korban Hanyut ke Dua Arus Sungai Cileungsir Ditemukan

Yani, Korban Hanyut ke Dua Arus Sungai Cileungsir Ditemukan

BERITA POPULER

  • Tolak Kenaikan Upah 6,5 persen Tahun 2025, SP TSK SPSI Kecewa dengan Sikap Apindo

    Tolak Kenaikan Upah 6,5 persen Tahun 2025, SP TSK SPSI Kecewa dengan Sikap Apindo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fakta Menarik Sejarah Berdirinya RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tegas, DPD Golkar Sukabumi Hanya Ajukan Asjap dan Unang untuk Pilkada 2024

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pilkades PAW Ciwaru Kisruh, Adik Serang Kakak Gegara Beda Dukungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Profil dan Potensi Desa Nyalindung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
https://sukabumizone.com/wp-content/uploads/2025/07/WhatsApp-Video-2025-07-05-at-14.07.01.mp4
Sukabumizone

© 2022 Sukabumizone - Portal Berita Sukabumi

Redaksi

  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Syarat Penggunaan
  • Kontak Kami
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • NUANSA DESA
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Politik
  • Olahraga
  • BERITA
    • PENDIDIKAN
    • INFO
      • Info Layanan
      • TV
      • Lalulintas
      • LBH Pers
      • PROFIL
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • PROMO
      • Kuliner
      • Promo-Sukabumi

© 2022 Sukabumizone - Portal Berita Sukabumi