SUKABUMI – Kasus HIV-AIDS baru di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mayoritas dari kalangan Lelaki Suka Lelaki (LSL) atau gay dan Ibu Rumah Tangga (IRT).
Berdasarkan data layanan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sukabumi, sepanjang 2016 lalu jumlah kasus baru HIV berdasarkan layanan tercatat sebanyak 92 orang. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan dengan 2015 lalu yakni sebanyak 80 kasus baru HIV.
Sekretaris KPA Kabupaten Sukabumi Asep Suherman mengatakan, penyebaran HIV nya dilakukan melalui hubungan seks. Sementara sebagian kasus lainnya disebarkan melalui penggunaan narkoba suntik. “Untuk menghadapi penyebaran kasus HIV ini, KPA telah melakukan sejumlah langkah. Diantaranya dengan membentuk sejumlah komunitas peduli AIDS seperi warga peduli AIDS, pelajar peduli AIDS, ustad peduli AIDS, media peduli AIDS serta pekerjapeduli AIDS,” kata Asep kepada wartawan Senin, (30/01).
Tak hanya itu, KPA juga melakukan kampanye pencegahan penyebaran HIV kepada komunitas nelayan pada akhir 2016 lalu. Kampanye tersebut, sebagai salah satu upaya agar HIV tidak semakin menyebar. Pasalnya, pekerjaaan nelayan memang mengharuskan mereka melaut dalam waktu lama antara satu hingga dua bulan. Pada saat mendarat di suatu daerah dikhawatirkan melakukan perilaku yang berisiko terkena HIV-AIDS. “Kondisi ini berpotensi menyebarkan HIV kepada keluarga di rumah seperi anak dan istri,” paparnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, KPA mempunyai tiga target dalam upaya penanganan HIV. “Ketiga hal itu seperti, tidak ada lagi infeksi kasus baru HIV, tidak ada lagi stigma buruk kepada ODHA (orang dengan HIV AIDS -red), dan tidak ada lagi kematian akibat AIDS,” paparnya.
Sementara, Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengulas, semua pihak harusmembantu upaya kampanye pencegahan penyebaran HIV-AIDS. “Diperlukan komitmen dan sinergi antara pihak-pihak yang terkait,” singkatnya. Rol




