SUKABUMI — Pelaksanaan operasi pasar (OP) beras medium di Kota/Kabupaten Sukabumi diklaim efektif dalam meredam kenaikan harga di pasaran. Sebab, pelaksanaan OP beras akan menambah ketersediaan beras di pasaran yang sempat berkurang akibat faktor belum masuknya musim panen raya padi.
“Harga beras di Kota Sukabumi alami kenaikan dalam dua hari terakhir,” ujar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian Kota Sukabumi Ayep Supriatna kepada wartawan belum lama ini. Besaran kenaikan sekitar 12,5 persen dibandingkan kondisi normal.
Menurutnya, harga beras premium Ciherang dari Rp 10 ribu menjadi Rp 12.400 per kilogram. Sementara beras IR 64 KW I juga naik dari Rp 9.800 per kilogram menjadi Rp 10.400 per kilogram. Terakhir beras IR 64 KW II harganya naik dari Rp 9.500 per kilogram menjadi Rp 9.800 per kilogram.
“Kenaikan tersebut dinilai cukup besar serta sudah selayaknya pemerintah melakukan OP beras medium. Pelaksanaan OP beras ini dinilai efektif untuk mencegah gejolak harga yang lebih tinggi lagi,” tandasnya.
Untuk tahap awal, OP pada Selasa ini digelar di salah satu kios beras di kawasan Pasar Gudang/Ramayanan di Kota Sukabumi. “Selanjutnya titik pelaksanaan OP akan dilanjutkan di kawasan lain yang dilaporkan terjadi kenaikan harga,” tuturnya.
Menurut Ayep, sebenarnya stok beras di pasaran masih tersedia namun jumlahnya mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya. Kondisi ini sambung dia dikarenakan faktor belum panennya lahan pertanian di sejumlah wilayah serta faktor cuaca buruk beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Sukabumi Asep Jafar menambahkan, Pemkab Sukabumi menerima beberapa keluhan dari masyarakat terkait kenaikan harga beras di pasaran. “Keluhan itu terutama disampaikan melalui media sosial,” kata dia.
Karena itu kata Asep, pemkab telah mengajukan permintaan OP beras medium kepada Bulog. “Titik pertama pelaksanaan OP yakni di Kecamatan Cibadak yang dilaporkan terjadi kenaikan harga beras dalam beberapa hari terakhir,” paparnya.
Kepala Subdivre Bulog Cianjur Uju Komariah mengatkan, Bulog siap menggelar OP ketika dibutuhkan masyarakat. Terutama pada saat ada gejolak harga di pasaran seperti di Sukabumi. “Untuk stok beras OP, Bulog telah menyiapkan sebanyak 2.600 ton. Ribuan ton ini akan disalurkan dalam OP beras medium di Sukabumi,” jelasnya.
Khususnya di distributor, pasar dan kios yang ada di titik pencatatan yang direkomendasikan Badan Pusat Statistik (BPS). Sasaran penjualan beras OP medium kepada masyarakat umum. “Patokan harga beras OP medium, untuk tingkat distributor Rp 8.000 per kilogram serta gudang Rp 7.300 per kilogram,” imbuhnya.
Gejolak harga beras di pasaran disebabkan kelangkaan panen. Dampaknya ketersediaan beras medium di pasaran berkurang.
“Sehingga Bulog siap menggelar OP bekerjasama dengan satgas pangan serta Kementerian Perdagangan (Kemendag). OP untuk meredam kenaikan harga serta menjaga daya beli masyarakat. Sehingga, masyarakat membeli komoditi dengan harga terjangkau serta bisa mendongkrak tidak terjadi kelangkaan stok beras medium.” pungkasnya dia. red