SUKABUMI — Sebanyak 17 sekolah di Kota Sukabumi dijadikan target sebagai sekolah tanggap bencana. Hal itu dilakukan agar para siswa dari tingkat sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah atas (SMA) siap menghadapi bencana terutama gempa bumi.
“Ada 17 sekolah yang akan dijadikan target sekolah tanggap bencana,” kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami kepada wartawan belum lama ini.
Siswa di sekolah tersebut mengikuti simulasi penanggulangan bencana serta pengetahuan mengenai kebencanaan. “Saat ini sekolah yang menjadi target kegiatan simulasi penanganan bencana adalah SMP Islam Al Azhar. Sebelumnya kegiatan serupa juga dilakukan di SDN CBM Dewi Sartika,” tuturnya.
Menurutnya, kegiatan itu dilakukan bersama dengan Daarut Tauhid (DT) peduli bencana. Targetnya pelaksanaan simulasi bencana di 17 sekolah ini dilakukan dalam jangka waktu dua bulan.
“Simulasi tersebut, merupakan bagian dari kegiatan smart student goes to school for tanggap bencana. Para pelajar dijadikan target sosialisasi salah satunya untuk menanamkan sejak dini pengetahuan dan pemahaman mengenai tanggap bencana. Sehingga ketika dewasa nanti bisa mempraktekannya dengan baik,” tandasnya.
Zulkarnain mengatakan, simulasi itu khususnya untuk penanganam saat terjadi gempa bumi. Hal ini terutama upaya penyelamatan pada saat sebelum, kondisi pada saat terjadi dan pascabencana.
“Targetnya, para pelajar memiliki kesiapan serta keterampilan menghadapi gempa. Munculnya korban jiwa bisa dihindari dan kerugian material ditekan semaksimal mungkin atau berkurang,” imbuh dia.
Wilayah Sukabumi seringkali menjadi pusat terjadinya getaran gempa. Gempa terakhir terjadi pada Jumat 16 Februari 2018 lalu dengan kekuatan 5.1 Skala Richter (SR). Rol