SUKABUMI — Pimpinan Pondok Pesantren Dzikir Al Fath, Syekh Fajar Laksana Alfath ikut mengomentari banyaknya isu hoaks yang belakangan beredar, khususnya menjelang Pemilu 2019. Menurut nya, hoaks atau berita bohong merupakan bagian dari gibah.
“Namanya hoaks apa pun bentuknya itu bagian daripada gibah. Bagian daripada fitnah dan dosanya sama dengan memakan bangkai daging saudaranya sendiri,” kata Syekh Fajar kepada wartawan usai menerima kunjungan sejumlah politikus PDIP Pondok Pesantren Dzikir Alfath, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat. (8/2).
Ia menegaskan, membuat hoaks termasuk perbuatan dosa besar dalam Islam. Ia bersyukur Indonesia sudah memiliki hukum dan Undang-Undang untuk menangani pembuatan hoaks, sehingga pelakunya dapat dipenjara.
“Jadi mereka lakukan hoaks tinggal dipidanakan. Jadi enggak perlu diributkan kembali sebabhoaks telah termasuk ke tataran hukum pidana, karena sudah ada hukum pidana ya kami tidak banyak bicara. Siapa yang lakukan hoaks siap-siap di jeruji saja begitu,” tandasnya.
Ia menyayangkan hoaks yang dapat mengganggu stabilitas kerukuman umat beragama. Ia juga berharap hoaks yang beredar jangan sampai mengganggu kerukunan umat beragama yang ada di Indonesia serta menyebabkan adu domba.
Di kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengaku menemukan hakikat sila ketuhanan yang berkebudayaan di tempat Ponpes Dzikir Al Fath. “Sebagaimana yang dimaksudkan Bung Karno, maka segala sesuatunya kalau kita lihat dengan mata hati kita rasakan itu adalah baik, ini gambaran ke-Indonesiaan kita,” singkatnya. (red)