SUKABUMI — Musim kemarau di Kota Sukabumi Jawa Barat,berdampak pada debit air bersih PDAM yang akhirnya berkurang. Kondisi tersebut disikapi Pemerintah Kota dengan mengimbau warga menggalakan gerakan penghematan air.
Sebelumnya, debit sumber air bersih PDAM Tirta Bumi Wibawa (TBW) Kota Sukabumi alami penurunan sampai 50 persen. Data PDAM TBW Kota Sukabumi menyebutkan ada tiga sumber air PDAM, yang saat ini semuanya menurun kondisi debit airnya.
Pertama, sumber air Batu Karut di Selaawi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Pada kondisi normal debit airnya mencapai sekitar 150 liter per detik. Akan tetapi sekarang menjadi 100 liter per detik.
Selanjutnya, debit air pada sumber mata air Cinumpang, yang biasanya pada waktu normal mencapai 250 liter per detik saat ini menjadi 180 liter per detik. Terakhir sumber mata air permukaan Cigadog, pada waktu normal debitnya mencapai 50 liter per detik menjadi 20 liter per detik.
“Sudah memasuki kemarau, sumber mata air PDAM mengalami penurunan hampir 50 persen,” kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Jumat (26/7). Jadi pemkot meminta warga melakukan penghematan penggunaan air.
Warga misalnya tidak berlebihan dalam menggunakan air dalam aktivitas sehari-hari. Hal itu dapat dilakukan baik di permukiman warga maupun perkantoran.
Menurutnya, kini PDAM telah melakukan penggiliran air bersih. Selain itu mulai menerima banyak permintaan penyaluran tangki air serta meningkat 100 persen.
“Salah satu tugas direktur PDAM yang baru dilantik beberapa waktu lalu yakni melakukan perbaikan dan peningkatan pelayanan. Sehingga kualitas pelayanan naik dari waktu ke waktu,” paparnya.
Direktur Utama PDAM TBW Kota Sukabumi Abdul Kholik mengatakan, dengan kondisi penurunan debit air itu PDAM berupaya tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat. Di mana sampai Juni 2019 ini tercatat pelanggan PDAM mencapai sebanyak 1.344 pelanggan.
“Kami mengoptmalkan sumber air yang ada serta memperbaiki sarana di sumber air agar tidak terganggu pasokan,” ujarnya. Selain itu mengaktifkan sebanyak empat sumur bor. Ke depan ada 10 unit sumur bor lainnya yang akan digunakan.
Selain itu pelayanan mobil tangki air kepada masyarakat yang membutuhkan air juga mulai meningkat permintaannya. “Saat ini mobil tangki air berisi 4.000 liter ini memasok sebanyak 10 kali per hari. Sebelumnya pada kondisi normal pengiriman air dengan mobil tangki hanya sebanyak lima kali per hari,” ulasnya.
PDAM juga, mulai melakukan penggiliran waktu distribusi air kepada masyarakat supaya lebih merata. Di mana mayoritas pelanggan saat ini mendapatkan pasokan air pada jam-jam tertentu. Harapanya ketika pasokan air masuk, warga bisa menampungnya.
“Di sisi lain, PDAM juga berupaya menambah sumber air baku untuk produksi air. Langkah ini untuk menghadapi musim kemarau dalam jangka pangan. Caranya dengan mengirim surat kepada wali kota untuk melakukan analisa potensi air baku studi potensi,” pungkasnya. (rol)