SUKABUMI — Peristiwa bencana alam di Kabupaten Sukabumi menyebabkan kerugian yang sangat besar. Sebabnya dalam kurun waktu Januari sampai Oktober 2019 bencana di Sukabumi mengakibatkan kerugian hingga mencapai Rp 25 miliar.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, total bencana untuk periode Januari hingga Oktober 2019 mencapai 545 bencana dengan total kerugian Rp 25,4 miliar.
‘’Kerugian terbesar terjadi pada kurun waktu triwulan pertama 2019 yakni sebesar Rp 6 miliar,’’ ungkap Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna belum lama ini.
Di triwulan pertama Januari sampai Maret 2019 tercatat sebanyak 219 bencana dengan nilai kerugian Rp 6,2 Miliar. Rincian bencana adalah kebakaran 20, longsor 118, banjir 18, angin kencang 32, gempa bumi tujuh kejadian, pergerakan tanah 13, dan lain-lain tujuh.
Berikutnya, kata Daeng, pada triwulan kedua April sampai Juni 2019, ada 119 bencana dengan nilai kerugian Rp 8,1 Miliar Jenis bencana mulai kebakaran 29, longsor 51, banjir 10, angin kencang tujuh kejadian, pergerakan tanah tiga, kekeringan tujuh, dan lain-lain 12.
Pada triwulan tiga Juli sampai September 2019 sebanyak 167 kejadian dengan kerugian bencana Rp 9,4. Rincian jenis bencana diantaranya kebakaran 56, longsor tujuh, angin kencang satu kejadian, gempa bumi 25, kekeringan 49, dan lain-lain 29.
Terakhir Oktober 2019 sebanyak 40 kejadian dengan nilai kerugian Rp 1,652 m. Rinciannya adalah jensi bencana kebakaran 15, longsor enam, angin kencang enam, pergerakan tanah 3 serta kekeringan tiga, dan lain-lain tiga. Sementara pada rentang November masih dalam penghitungan.
Menurutnya pada November dan Desember 2019 ini intensitas hujan mulai tinggi. Sehingga, potensi terjadinya bencana meningkat. “Jadi kasus bencana dikhawatirkan naik dan warga diminta meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana terutama banjir, longsor dan angin kencang,” pungkasnya. (rol)