SUKABUMI KOTA, sukabumizone.com || Tim forensik mengungkapkan hasil ekshumasi jasad korban kasus tewasnya bocah kelas 3 SD di Kabupaten Sukabumi yang diduga akibat penganiayaan. Disampaikan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan medis, penyebab kematian korban karena perjalanan penyakit dan mati lemas.
Tim forensik RSUD R Syamsudin SH, Nurul Aida Fathia menyampaikan, ekshumasi dilakukan 11 hari pasca dikuburkan. Pada saat ekshumasi itu kondisi jasad korban sudah mengalami pembusukan. Pihaknya menemukan tanda luka, namun luka tersebut dipastikan akibat tindakan medis.
“Jadi ditemukan di punggung tangan akibat infus, kemudian di pergelangan tangan, lengan bawah, dan beberapa di lengan atas ada memar itu bisa akibat dari tindakan medis,” ujarnya saat gelaran konferensi Polres Sukabumi Kota, Senin 10/7/2023) malam tadi.
Lanjut Nurul, dari hasil pemeriksaan laboratorium pun, pihaknya tidak menemukan adanya tanda kekerasan. Dalam hal ini dari laboratorium bisa terlihat karena tidak ada pendarahan. “Nah di situ, dari otot tidak ada (pendarahan), dari kulit tidak ada, artinya itu bisa menyingkirkan tanda kekerasan. Jadi memang ada kondisinya, gangguan pada paru-paru atau gangguan napas,” terangnya.
Berdasarkan temuan tersebut, kata Nurul, pihak forensik menyimpulkan jika bocah SD berinisial MHD meninggal dunia akibat penyakit dan mati lemas. “Betul mengarahnya ke penyakit, karena organ dalamnya pun itu mengarah ke penyakit yang menyebabkan dia kekurangan oksigen dan mati lemas,” terangnya.